Inovasi Pertanian Hemat Air, Solusi Efektif di Tengah Krisis Iklim

Metode irigasi tetes lebih hemat air dan terbukti efektif. Memiliki potensi besar untuk mewujudkan IP 400, yang memungkinkan panen empat kali dalam setahun.-Freepik-

Namun, Kelompok Tani Sinar Harapan tidak menyerah. Mereka berkomitmen mencari solusi untuk mengatasi masalah ini melalui inovasi yang berkelanjutan.

Metode pertanian hemat air Kelompok Tani Sinar Harapan dirancang khusus. Metode ini melibatkan penggunaan teknologi irigasi tetes dan mulsa plastik, yang membantu mengurangi penguapan air dan menjaga kelembaban tanah lebih lama.

BACA JUGA:Replanting Kakao dan Kelapa untuk Meningkatkan Produktivitas Nasional

BACA JUGA:Upaya Konservasi Harimau Sumatra di Era Modern

Selain itu, mereka juga mengadopsi varietas tanaman padi yang tahan kekeringan dan beradaptasi dengan kondisi lahan kering.

Proses inovasi dimulai dengan pelatihan intensif bagi anggota kelompok tani. Mereka diberikan pengetahuan tentang teknik irigasi tetes, pemilihan varietas tanaman yang sesuai, dan penggunaan mulsa plastik.

Selain itu, kelompok ini bekerja sama dengan penyuluh pertanian dan institusi penelitian lokal untuk memastikan bahwa metode yang digunakan berbasis ilmiah dan terbukti efektif.

Menurut Ketua Kelompok Tani Sinar Harapan Desa Sukorejo Gandusari, Isnanto, menjelaskan bahwa uji coba ini merupakan hasil arahan visioner Bupati Trenggalek pada tahun 2023.

BACA JUGA:Memahami Apa Itu Pemanasan Global dan Cara Menyikapinya

BACA JUGA:Jago Bulutangkis? PB Djarum Buka Beasiswa.

“Arahan Bupati pada tahun lalu sangat jelas, bagaimana petani bisa tetap panen di lahan yang kering. Kami mencoba metode ini dengan menggali tanah sedalam 50 cm dan memasang lembaran plastik UV yang dapat bertahan 8 sampai 10 tahun di dalam tanah. Lembaran plastik ini membantu menyimpan air dan pupuk lebih baik sehingga tidak terbuang,” jelas Isnanto.

Keberhasilan ini terbukti sejak penanaman pertama pada 29 Januari 2024, di mana sawah kering ini telah berhasil panen sebanyak dua kali, meskipun musim hujan tidak menentu.

Metode pertanian hemat air ini tidak hanya terbukti efektif, tetapi juga memiliki potensi besar untuk mewujudkan IP 400, yang memungkinkan panen empat kali dalam setahun.

Dandim 0806/Trenggalek Letkol Yudo Aji Susanto, bersama Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, turun langsung dalam acara panen padi hasil teknologi pertanian hemat air di Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek.

BACA JUGA:Kondisi Ketenagakerjaan di Indonesia Terus Mengalami Perbaikan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan