Optimisme Pasar Modal Indonesia, Strategi Pemerintah Pulihkan IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat terpuruk pada awal tahun, kini kembali bergerak ke zona hijau, menutup semester pertama di level 7.000-an. -ANTARA FOTO/ Anggara Bregas Prakoso-
Pada tahun itu, sebanyak 79 perusahaan melakukan pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan total perolehan dana mencapai Rp54,14 triliun. Pada 2022, ada 59 emiten yang IPO dengan total perolehan dana mencapai Rp33,06 triliun.
BACA JUGA:Jangan Keburu Panik !! Inilah Tips Mengatasi Hardisk Yang Tidak Terbaca di Leptop..
Harapan Semester Kedua
Memasuki semester kedua 2024, ada harapan bahwa IHSG dapat terus bangkit meski tantangan masih membayangi. Pemerintah dan otoritas pasar modal perlu terus memantau dan mengelola sentimen pasar, terutama dari investor asing.
Dengan strategi yang tepat, termasuk meningkatkan daya tarik investasi dalam negeri dan menjaga stabilitas ekonomi, pasar modal Indonesia memiliki potensi untuk pulih dan tumbuh lebih kuat di paruh kedua tahun ini.
Harus diakui, semua pemangku kepentingan di pasar modal harus lebih kerja keras lagi untuk menggapai sejumlah target yang diusung di awal 2024. OJK mencatat bahwa hingga Juni 2024, baru terdapat 25 emiten yang mendaftar di BEI, menunjukkan minat yang terus tumbuh dalam penghimpunan dana melalui pasar modal.
BACA JUGA:Jangan Keburu Panik !! Inilah Tips Mengatasi Hardisk Yang Tidak Terbaca di Leptop..
Selain itu, penggalangan dana melalui Securities Crowd Funding (SCF) telah mencapai Rp1,11 triliun, dengan 17 penyelenggara dan 548 penerbit yang terdaftar.
Dengan komitmen dari semua pihak terkait, optimisme bahwa pasar modal Indonesia dapat bangkit kembali di semester kedua 2024 tetap tinggi. Pasar modal yang kuat dan stabil akan menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia. (*)
Sumber Indonesia.go.id