Banner Dempo - kenedi

Optimisme Pasar Modal Indonesia, Strategi Pemerintah Pulihkan IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat terpuruk pada awal tahun, kini kembali bergerak ke zona hijau, menutup semester pertama di level 7.000-an. -ANTARA FOTO/ Anggara Bregas Prakoso-

Pada kesempatan terpisah, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menyebutkan bahwa secara bulanan, IHSG masih melemah 3,64 persen month to date. Namun, perkembangan tren pasar saham menunjukkan pertumbuhan yang positif.

Pada kuartal pertama 2024, IHSG tumbuh sebesar 0,22 persen, dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp11.692 triliun, meningkat 0,15 persen ytd.

Penghimpunan dana oleh korporasi melalui pasar modal juga menunjukkan kinerja yang solid. Hingga akhir April 2024, nilai penawaran umum tercatat sebesar Rp75,52 triliun.

BACA JUGA:Benarkah Bakal Jadi Pengganti Leptop? Berikut 5 Rekomendasi Tablet Canggih Terbaru 2024

BACA JUGA:Dibandrol Rp2 Jutaan, Alasan Mengapa Realme 13 Menjadi Smartphone Yang Bakal Dicari Oleh Para Gamers

Meski demikian, OJK mencermati peningkatan tekanan di pasar keuangan global yang mempengaruhi aksi jual investor nonresiden, menyebabkan penurunan net buy sebesar Rp7,62 triliun.

 

Tantangan dan Strategi Kedepan

Mahendra Siregar menegaskan bahwa stabilitas sistem keuangan Indonesia masih terjaga, didukung oleh kondisi fiskal, moneter, dan sektor keuangan yang stabil.

OJK berkomitmen untuk meningkatkan sinergi dengan semua pemangku kepentingan untuk mengantisipasi risiko ketidakpastian ekonomi global dan potensi ketegangan geopolitik yang bisa mempengaruhi perekonomian dan sektor keuangan domestik.

BACA JUGA:Mana Yang Lebih Bagus? Inilah Perbedaan Antara Chromebook dan Leptop Windows, Yuk Disimak..

BACA JUGA: Industri Kerajinan Tangan Indonesia Menembus Pasar Internasional

Inarno Djajadi optimistis bahwa target penghimpunan dana di pasar modal sebesar Rp200 triliun tahun ini akan tercapai.

Data penawaran umum menunjukkan dominasi penerbitan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk (EBUS), dengan nilai Rp80,13 triliun (66,78 persen dari total penawaran umum).

Selain itu, terdapat rencana IPO saham dari 79 perusahaan dengan nilai indikatif Rp11,08 triliun. Artinya target itu sama dengan pencapaian selama 2023.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan