Antrean Solar Ganggu Pejalan, Padahal Alokasi Tidak Berubah

Antrean Solar Ganggu Pejalan, Padahal Alokasi Tidak Berubah-Radar Utara/Benny Siswanto-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Antrean solar kerap membuat "gaduh" di jalan. Pasalnya, rerata mobil-mobil gede itu nyaris memenuhi jalan. 

Tak jarang, menyebabkan penumpukan kendaraan, sehingga macet. Bahu jalan juga rereta rusak, khususnya yang menjadi jalur antrean. Pedagang atau pemilik warung juga terganggu dengan mengularnya kendaraan-kendaraan angkutan tonase tinggi itu. 

Kabag Sumber Daya Alam atau SDA Setkab Bengkulu Utara (BU), Sahmad,SIP, melalui Fungsional Sub Koordinator Energi dan Air, Nengah Adyana, saat dikonfirmasi menegasi Pemda Bengkulu Utara sudah melakukan upaya mendapatkan informasi faktualnya. 

Dijelaskan Nengah, daerah bersama dengan Pertamina Bengkulu sudah mendapatkan titik jelas permasalahan. Dimana, salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Arga Makmur yang berada di Desa Gunung Agung, tengah mengalami permasalahan teknis. 

BACA JUGA:TMMD Reguler ke-121, Peran TNI Akselerasi Percepatan Pembangunan Daerah

BACA JUGA:Dinkes BU Sukses Gelar Gerakan Vaksinasi Polio Bersama Mitra dan Kelompok

"Alat untuk barcode pembelian biosolar, mengalami kerusakan. Tengah dalam proses maintenance yang memerlukan proses waktu aktivasinya kembali," ujar Nengah Adyana, Kamis, 25 Juli 2024, petang. 

Rusaknya mesin konekstor pada sistem server milik Pertamina, khususnya untuk penjualan BBM bersubsidi di SPBU ini, terus dia, menyebabkan Pertamina Bengkulu untuk sementara menghentikan pengiriman biosolar ke SPBU tersebut. 

"Karena alat yang rusak ini, menjadi bagian kendali dalam distribusi BBM bersubsidi. Karena pembelian biosolar kan harus make barcode. Nah ini, alatnya yang mengakses ini rusak. Jadi gak boleh menjual biosolar secara manual," terangnya.

Ketibaan tim dari Pertamina Bengkulu, lanjut Nengah, juga menindaklanjuti konfirmasi pemerintah daerah beberapa waktu lalu. Khususnya, menyikapi kemunculan antrean kendaraan khususnya biosolar. 

BACA JUGA:Libatkan Jaksa, Dinas Perikanan Cek Kondisi Mesin Tempel Untuk Nelayan

BACA JUGA:Siapapun Calon dan Terpilih Jadi Kada, Kabupaten Bumi Pekal Wajib Terwujud!

Fakta menarik terungkap. Keterangan yang diperoleh daerah dari Pertamina Bengkulu adalah selama perbaikan sistem pada alat yang rusak, pasokan kebutuhan biosolar dialihkan ke SPBU Gunung Alam.

"Artinya, tidak ada pengurangan pasokan. Kalau biasanya satu SPBU itu 8, untuk beberapa hari lalu ditingkatkan menjadi 16 ton. Karena satu SPBU tidak mendapatkan pengiriman, karena adanya kendala teknis ini," ungkapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan