Kemunculan Nyamuk Jelang Magrib jadi Fenomena

Kemunculan Nyamuk Jelang Magrib jadi Fenomena -Radar Utara/Benny Siswanto-

BACA JUGA:Dukungan PDI Perjuangan Mengerucut, Ini Pesan Tri Rismaharini

"Paling penting lagi adalah menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal. Sedapat mungkin, tidak ada tempat genangan air yang memancing munculnya jentik-jenting nyamuk," ungkapnya, mengimbau. 

Dilansir pada 4 Januari 2023, akibat serangan nyamuk ini, setidaknya dua orang di daerah ini dilaporkan meninggal dunia.  Kasus Demam Berdarah Dongue (DBD) sepanjang tahun 2023, menyebabkan 2 orang meninggal dunia. 

Meski begitu, dikomparasikan dengan tahun sebelumnya. Kasus yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan mentransmisikan virus ke tubuh manusia itu mengalami penurunan.

Data terhimpun saat itu, total kejadian DBD sebanyak 133 kasus selama 2023. Dua orang, diantaranya dilaporkan meninggal dunia dan dicatat oleh daerah. 

BACA JUGA:Camat Ipuh Pastikan Pelayanan Adminduk di Ipuh Lancar

BACA JUGA: Sawah Tadah Hujan Kering, Petani di Ipuh Kesulitan Air

Kasus DBD hingga menyebabkan korbannya meninggal dunia itu, terjadi pada bulan April serta September. Namun begitu, turut dijelaskan pula, kasus kematian itu tidak semata-mata disebabkan oleh DBD. Ada dugaan, faktor komordibis yang mempengaruhinya. 

"Suspek juga memiliki penyakit penyerta lain," ungkap pejabat Dinkes saat itu.

Secara angka, penutup tahun 2022 justru mencatatkan kasus DBD di daerah ini nyaris 2 kali lipat. Jika 2023 sebanyak 133 kasus. 

Tahun 2022 terdapat 226 kasus DBD di daerah ini. Musabab kemunculan DBD ini, tidak lain karena faktor kebersihan lingkungan. Baik lingkungan tempat tinggal atau pun lingkungan dalam lingkup yang lebih luas.  

Hanya saja, pada 2022 itu, tidak tercatat suspek DBD hingga meninggal dunia. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan