2 Kegiatan Terkait Kebersihan Kota Tembus Rp 3,7 Miliar

2 Kegiatan Terkait Kebersihan Kota Tembus Rp 3,7 Miliar -Radar Utara/Benny Siswanto-

OPD yang juga memiliki kegiatan DAK tematik dengan nilai kumulatif miliaran rupiah ini, terbagi dalam tiga klaster slot anggaran mulai dari nominal Rp 751 juta serta 300 juta yang terbagi dalam 2 kegiatan. 

Tak hanya itu saja, komponen penilaian yang juga mesti dijaga kontinuitasnya, kata dia, tidak lepas dari poin ketiga penilaian itu mengait pada lintas sektor mulai dari komunitas dan masyarakat, seperti bank sampah, sekolah, perkantoran, rumah sakit. 

BACA JUGA:Tanam Seribu Pohon untuk Mengatasi Daerah Rawan Bencana

BACA JUGA:Kapan Pembangunan Pasar Purwodadi Arga Makmur Selesai? Simak Perjalanan Kunker Bupati Bengkulu Utara

Termasuk juga pasar yang merupakan titik aktivitas publik yang memberikan implikasi produksi sampah, pertokoan, jalan, saluran terbuka, taman dan hutan kota serta TPA. 

"Tantangan kedepan yang tidak menjadi persoalan regional, tapi sudah menjadi konsep global adalah meningkatkan komitmen atau prilaku masyarakat terhadap sampah dan pengelolaan sampah," terangnya. 

Fakta upaya massif daerah yang tidak lepas dari kegigihan personel petugas kebersihan saban harinya yang juga dimenej dengan maksimal oleh daerah, Danus menyampaikan bakal adanya apresiasi kepada jajaran itu. 

"Akan ada tambahan pendapatan sebagai apresiasi. Tapi skemanya masih dibahas," bebernya. 

BACA JUGA:Seluruh DAS Harus Dibuat Pembatas, Termasuk DAS Sebelat dan Sabai

BACA JUGA: Pemdes Suka Negara Bagikan 10 Ekor Sapi Program Ketahanan Pangan ke Masyarakat

Dia juga menyampaikan, Adipura merupakan program periodik tahunan dari Kementerian LHK. Tujuannya, selain menstimulasi terus membaiknya manajemen pengelolaan lingkungan perkotaan dan masyarakat. 

Tim penilai yang kata Danus, menjujug daerah secara independen dengan obyek penilaian yang sangat random, dimaksudkan agar kebersihan lingkungan bukan karena program. 

Tapi dapat terus membaik, kemudian menjadi habit sosial positif di masyarakat. Danus menyampaikan, persoalan sosial kedepan sebagai penghuni bumi adalah persoalan sampah hingga ancaman pandemi sampah. 

"Di tengah pergerakan jumlah penduduk dengan fakta bumi yang tidak berubah luasnya, maka konsen manajemen di sektor lingkungan ini menjadi sangat penting dan keharusan," pungkasnya.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan