Pengembangan 2 Pelabuhan di BU, Diusulkan ke Kemenhub RI

Gubernur Rohidin Mersyah saat audiensi dengan Menhub RI, Budi Karya Sumadi -Radar Utara/Doni Aftarizal-

BENGKULU.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pengembangan dua pelabuhan di Kabupaten Bengkulu Utara (BU) yakni Pelabuhan Kahyapu, dan pembangunan pelabuhan khusus diusulkan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia (RI).

Usulan itu disampaikan Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah secara langsung dalam audiensi dengan Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi.

"Pelabuhan penyeberangan Kahyapu di Pulau Enggano dan pelabuhan khusus untuk pengangkutan batu bara di Kabupaten BU, termasuk pelabuhan penyangga di Provinsi Bengkulu," ungkap Rohidin.

Menurut Rohidin, pengembangan dua pelabuhan ini sangat penting, untuk mewujudkan Bengkulu sebagai pusat perekonomian baru Pesisir Barat Sumatera, dengan Pelabuhan Pulau Baai sebagai pintu utama jalur ekspor-impor ke Samudera Hindia.

BACA JUGA:Anggaran 102,6 Miliar Masuk Rekening Desa

BACA JUGA:Tahun 2025, Desa di Kecamatan Pinang Raya Ini Bakal Gelar Pilkades?

"Tentunya juga termasuk pengembangan Pelabuhan Linau Kabupaten Kaur. Kita juga mengusulkan pengembangan bandara penyangga di Bengkulu, yakni Mukomuko dan Enggano," kata Rohidin.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Bengkulu, Bambang Agus Suprabudi menerangkan, secara teknis, usulan pengembangan Pelabuhan Pulau Baai ke Kementerian Perhubungan RI lebih kepada pengembangan jalur masuk Pulau Baai.

"Dimana pelabuhan utama di Bengkulu ini, masih terkendala pendangkalan alur. Sehingga menghambat keluar masuknya kapal-kapal bermuatan besar," papar Bambang.

Kemudian, lanjut Bambang, pengusulan pengembangan Pelabuhan Kahyapu Enggano yang saat ini dalam kondisi rusak, perlu dilakukan perbaikan karena potensi logistik dari dan ke Enggano sangat diperlukan.

BACA JUGA:Sapi Mati Diduga Karena Jembrana

BACA JUGA: Kolaborasi Bersama KWT, Sukseskan Program Ketahanan Pangan TA 2024

"Pelabuhan Linau yang saat ini dalam kondisi rusak berat juga perlu perbaikan, karena potensi CPO dari Kabupaten Seluma dan Bengkulu Selatan masih tinggi serta potensi ekspor komoditas kopi yang melimpah," sampai Bambang.

Bambang menambahkan, usulan pengembangan infrastruktur tersebut, tentunya tidak lepas dari potensi besar yang dimiliki Provinsi Bengkulu untuk menyumbang angka ekspor Indonesia. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan