Ratusan Warga Terserang Demam Berdarah Dongue, Tahun Sebelumnya Suspek Meninggal Dunia
Ratusan Warga Terserang Demam Berdarah Dongue, Tahun Sebelumnya Suspek Meninggal Dunia -Radar Utara/Redaksi-
Namun saat medio Juni, kasus kembali muncul dengan angka yang menunjukkan gejala peningkatan. Pada periodisasi itu, tercatat ada 55 kasus DBD. Terbukti! penutup awal semester kedua tahun anggaran 2024, jumlahnya tercatat 416 kasus.
Pantauan RU, di beberapa wilayah sudah terdengar warga yang harus menjalani perawatan ke rumah sakit, lantaran kasus DBD ini.
"Fogging tetap dilakukan, karena menjadi bagian skenario penindakan dan juga antisipatif. Termasuk fogging fokus," ujarnya.
BACA JUGA:Tragedi Penembakan Warga, Agricinal Dinilai Harus Bertanggungjawab
BACA JUGA:Isyarakatkan Berpasangan, Dani-Wan Sui Gandeng Koalisi 9 Parpol
Dia juga mengimbau agar masyarakat sedapat mungkin mengakses layanan kesehatan, ketika mengalami demam berkepanjangan, terlebih, lanjut dia, demam itu usai digigit nyamuk.
Kemunculan nyamuk Aedes Aegypti ini, kata dia, salah satunya pada waktu menuju paruh hari, mulai dari Pukul 08.00 hingga Pukul 10.00 WIB merupakan waktu-waktu beroperasinya nyamuk mematikan ini.
"Paling penting lagi adalah menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal. Sedapat mungkin, tidak ada tempat genangan air yang memancing munculnya jentik-jenting nyamuk," ungkapnya, mengimbau.
Dilansir pada 4 Januari 2023, akibat serangan nyamuk ini, setidaknya dua orang di daerah ini dilaporkan meninggal dunia. Kasus Demam Berdarah Dongue (DBD) sepanjang tahun 2023, menyebabkan 2 orang meninggal dunia.
BACA JUGA:Program RTLH, Upaya TNI Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
BACA JUGA:Camat Pastikan Jalan Gembung Raya Jadi Perhatian Serius
Meski begitu, dikomparasikan dengan tahun sebelumnya. Kasus yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan mentransmisikan virus ke tubuh manusia itu mengalami penurunan.
Data terhimpun saat itu, total kejadian DBD sebanyak 133 kasus selama 2023. Dua orang, diantaranya dilaporkan meninggal dunia dan dicatat oleh daerah.
Kasus DBD hingga menyebabkan korbannya meninggal dunia itu, terjadi pada bulan April serta September. Namun begitu, turut dijelaskan pula, kasus kematian itu tidak semata-mata disebabkan oleh DBD. Ada dugaan, faktor komordibis yang mempengaruhinya.
"Suspek juga memiliki penyakit penyerta lain," ungkap pejabat Dinkes saat itu.