Jangan Dianggap Sepele,Orang Terkena Depresi Jika Tidak Cepat Diobati Akan Berakibat Fatal Pada Fisik

Ilustrasi depresi-net-

Selain itu, depresi juga dapat menyebabkan bagian otak yang disebut amigdala bekerja terlalu keras. Perubahan pada amigdala ini memengaruhi pola tidur dan fungsi penderita depresi. Nah, gangguan tidur seperti insomnia pada penderita depresi juga bisa memicu masalah kesehatan lainnya.

3. Melemahnya daya tahan tubuh

Depresi dapat melemahkan motivasi seseorang untuk menjalani gaya hidup sehat. Hal ini menyebabkan tubuh kekurangan energi dan melemahkan imunitas. Ketika imunitas tubuh melemah, maka tubuh tidak dapat melawan virus dan bakteri sehingga lebih mudah terserang penyakit.

Selain gangguan kesehatan di atas, depresi juga dapat menyebabkan sakit kepala, nyeri atau lemas, serta nyeri yang berlangsung lama dan tidak kunjung sembuh dengan pengobatan.

4. Masalah gastrointestinal

Depresi erat kaitannya dengan masalah gastrointestinal. Para pengidap penyakit depresi bisa mengalami kurang mau makan dan slalu merasa kenyang. Selain itu, dosis dan nutrisi makanan yang dikonsumsi tidak diperhatikan.

BACA JUGA:Mengenal Seven Summit yang Ada di Indonesia

BACA JUGA:Kelezatan Bebek Peking Hidangan Raja yang Kini Merakyat

Oleh karena itu, penderita depresi rentan mengalami berbagai masalah pencernaan seperti sakit atau kram perut, sembelit, sindrom iritasi usus besar, dan kolitis ulserativa. Mereka juga berisiko mengalami obesitas, malnutrisi, dan pada kasus yang parah dapat mengalami anoreksia geriatri.

5. Penurunan hasrat seksual

Depresi juga dapat memengaruhi kehidupan seks Anda. Orang yang depresi cenderung mengalami penurunan libido sehingga merasa enggan melakukan aktivitas seksual atau bahkan tidak merasakan kenikmatan saat berhubungan seks.

Selain itu, depresi juga dapat menyebabkan anorgasmia, atau kesulitan mencapai orgasme, dan disfungsi ereksi.

6. Sakit punggung dan leher Banyak orang yang depresi mengalami sakit punggung dan leher yang pegal dan kaku. Peran peradangan pada depresi: dari kebutuhan evolusioner hingga target terapi modern. Penelitian tersebut bertujuan untuk menemukan bahwa peradangan pada tubuh dapat dikaitkan dengan sirkuit saraf di otak. Berkaitan dengan hal tersebut, stres menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kerja saraf di otak.

BACA JUGA:SIDAT, Ikan Keramat yang Lezat dan Nikmat

BACA JUGA:Sangat Jarang Sekali Manfaat Rebung Bambu Untuk Kesehatan Tubuh Kita. Ternyata Khasiatnya Sunggu Luar Biasa

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan