Kejar Adipura Butuh Konsistensi dan Komitmen Bersama Dalam Penanganan Sampah

Reporter: Wahyudi |

Editor: Ependi |

Sabtu , 29 Jun 2024 - 00:25

Kadis LH Mukomuko. Budiyanto SHUt, M.IKom-Radar Utara/ Wahyudi -

Maka mulai sekarang, buanglah sampah itu di tempat yang sudah disediakan.

"Insya Allah, minggu depan kami akan mengundang camat, kades dan lurah untuk membahas soal sampah. Mudah-mudahan saja nanti membuahkan hasil yang baik terkait dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Mukomuko," ujarnya.

Ia juga menjelaskan, mendapatkan penghargaan Adipura merupakan sebuah prestasi yang sangat menggembirakan bagi setiap daerah. Karena ini bukan hanya sebuah prestasi saja. Adipura juga menjadi kebanggaan daerah dan juga masyarakat. Karena Adipura itu sebuah lambang kesuksesan yang menjadi dambaan masyarakat disetiap daerah.

“Mudah-mudahan saja, harapan mendapatkan piala Adipura bisa terwujud dengan baik. Dan kami juga akan mengajukan anggaran untuk pembelian mesin pencacah sampah. Agar sampah yang terkumpul di TPA bisa dikelola dengan baik," pungkasnya. (*)

kejar adipura butuh konsistensi dan komitmen bersama dalam penanganan sampah                            mukomuko.radarutara.bacakoran.co - pemerintah kabupaten mukomuko melalui dinas lingkungan hidup (dlh), hingga kini terus berusaha mengejar predikat adipura dari kementerian lingkungan hidup dan kehutanan (klhk) republik indonesia.
kepala dlh kabupaten mukomuko, budiyanto, s.hut, m.ikom ketika dikonfirmasi jumat, 28 juni 2024 mengatakan. untuk meraih predikat adipura, bukan hal mudah. 
butuh konsistensi dan komitmen bersama antara pemerintah daerah dengan masyarakat khususnya dalam pengelolaan sampah.
menurut budi, hingga sekarang masih ada beberapa kendala yang mengakibatkan penghargaan adipura belum bisa diraih kabupaten mukomuko.
baca juga:dlh cek calon lokasi tpa sampah di ipuh
baca juga:dlh mukomuko dorong peningkatan indeks kualitas tutupan lahan
 salah satu diantaranya terkait pengelolaan sampah yang masih belum maksimal. dan ini perlu adanya partisipasi aktif dari semua pihak.
 untuk itu ia berharap, kepada seluruh stakeholder dan masyarakat agar terus konsisten dan komit dalam menjaga kebersihan, keteduhan dan keindahan yang berkelanjutan.
“saya minta dukungan dari seluruh opd, stakeholder, ormas, komunitas, sekolah, pelaku usaha, rumah ibadah dan seluruh masyarakat agar turut berpartisipasi dalam mewujudkan kabupaten mukomuko menjadi daerah yang bersih indah dan nyaman,” tegas budi.
karena menurut dia, kunci sukses untuk bisa meraih penghargaan adipura tidak terlepas dari komitmen dan keseriusan bersama antara pemerintah dengan masyarakat. 
baca juga:bksda dan dlh pasang perangkap buaya pasca dua warga tewas diterkam
baca juga:provinsi tawarkan kerjasama pengelolan laboratorium dlh mukomuko
dalam hal ini meliputi sektor kebersihan, kesehatan, lingkungan, pelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
 selain itu, budi juga berharap, kepada seluruh masyarakat agar bisa merubah menset. jika selama ini mereka seenaknya membuang sampah di lokasi yang tidak pada di tempat.
 maka mulai sekarang, buanglah sampah itu di tempat yang sudah disediakan.
"insya allah, minggu depan kami akan mengundang camat, kades dan lurah untuk membahas soal sampah. mudah-mudahan saja nanti membuahkan hasil yang baik terkait dalam pengelolaan sampah di kabupaten mukomuko," ujarnya.
baca juga:senin depan, bksda dan dlh pasang perangkap buaya sungai selagan
baca juga: dlh patah gigi, fpl bersihkan sampah di kota mukomuko
ia juga menjelaskan, mendapatkan penghargaan adipura merupakan sebuah prestasi yang sangat menggembirakan bagi setiap daerah. karena ini bukan hanya sebuah prestasi saja. adipura juga menjadi kebanggaan daerah dan juga masyarakat. karena adipura itu sebuah lambang kesuksesan yang menjadi dambaan masyarakat disetiap daerah.
“mudah-mudahan saja, harapan mendapatkan piala adipura bisa terwujud dengan baik. dan kami juga akan mengajukan  anggaran untuk pembelian mesin pencacah sampah. agar sampah yang terkumpul di tpa bisa dikelola dengan baik," pungkasnya. (*)