Pengunjung Rela Antre Demi Menikmati Pesona Air Terjun Tukad Cepung
Air terjun Tukad Cepung, Banjar Penida Kelod, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli. -GNFI-
Sedikit melelahkan bagi yang tak terbiasa. Itulah sebabnya pada beberapa titik dibuatkan semacam tempat perhentian. Tak perlu khawatir akan kepanasan karena di kiri-kanan jalan sempit ini dirimbuni aneka pohon yang tumbuh alami sehingga membuat udara sekitar menjadi sejuk.
Sekira 10 menit berjalan anak tangga berakhir pada sebuah jalan setapak menyusuri Tukad Cepung yang beraliran deras dan berair sangat jernih. Oh iya, tukad dalam bahasa setempat artinya adalah sungai atau kali.
Ada banyak pohon kelapa dan bambu di sisi kiri dan kanan membuat kita tidak kepanasan saat berjalan. Baru 5 menit melangkah, dari sisi kiri sayup-sayup telinga kita akan mendengar deru air seperti sebuah jeram. Itulah lokasi air terjun berada.
BACA JUGA:Wacanakan Pengadaan Peralatan Uji Emisi Kendaraan
BACA JUGA:Bisik-Bisik Soal Motor Dinas Kades, Kapan Dibagikan?
Tapi tunggu dulu, perjalanan belum lagi berakhir lantaran kita mesti kembali menuruni puluhan anak tangga dari beton yang sedikit licin. Beruntung pengelola air terjun lagi-lagi membuatkan pegangan besi pada kedua sisi anak tangga.
Tepat di anak tangga terbawah yang menjadi titik akhir perjalanan menuju air terjun, kita langsung bertemu aliran sungai kecil berarus tenang setinggi sekira mata kaki orang dewasa.
Jika ke arah kiri, kita akan bertemu dua air terjun kecil. Sedangkan tujuan utama kita ada di sebelah kanan menyusuri aliran sungai yang diapit oleh tebing batu menjulang tinggi.
Makin ke dalam, jalan berair ini mulai menyempit dan hanya cukup dilewati oleh satu orang dewasa saja. Karena itu, kita harus bergantian lewat jika berpapasan dengan orang lain di jalan unik ini. Sekadar catatan, sebaiknya pengunjung memakai sandal atau melepas alas kaki.
BACA JUGA:Pasca Audiensi, Masyarakat Datangi Galian C di Desa Air Berau
BACA JUGA:Bagaimana Nasib Program Seragam Sekolah Gratis?
Tak perlu khawatir jika lupa membawa sandal karena sebelum menyusuri jalan setapak yang menurun, ada beberapa warung menjual sandal jepit yang berguna ketika menyusuri jalan berair ini. Warung-warung ini tentu saja turut menjajakan aneka minuman dan makanan kecil bagi pengunjung.
Suara deru air terjun semakin nyata terdengar ketika kaki sudah melangkah selama sekitar 5 menit. Kita harus menaiki sebuah bukit kecil yang merupakan jalan masuk ke air terjun yang berada di sebuah gua.
Pada bagian atas gua memiliki lubang sangat besar. Pada salah satu sisi yang menghadap ke pintu masuk gua inilah air terjun itu menyambut setiap pengunjung.
Airnya jatuh seperti tirai putih raksasa dan menghujam ke sebuah kolam yang dangkal, setinggi paha orang dewasa. Sinar matahari ikut menembus melewati dahan dan dedaunan menuju lubang besar itu seperti menyilang tepat menuju bawah gua.