Kerusakan Terparah Jalan ke SMP Tran Lapindo Berharap Disentuh Pemerintah
Kerusakan Terparah Jalan ke SMP Tran Lapindo Berharap Disentuh Pemerintah-Radar Utara/ Sigit Haryanto-
KETRINA.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Camat Napal Putih, Bambang Abdul Mutalib berharap, pembangunan jalan lanjutan dari Tanjung Muara yang akan direalisasikan oleh Pemkab Bengkulu Utara di TA 2024.
Mampu tembus hingga ke depan SMPN di dusun Trans Lapindo, Desa Muara Santan.
Harapan ini disampaikan Camat, mengingat titik kerusakan terparah akses jalan dari Tanjung Muara ke Trans Lapindo itu sampai di depan halaman SMPN Trans Lapindo.
"Titik kerusakan jalan terparah sampai di depan SMPN Trans Lapindo. Jadi, kalau pembangunan yang dilaksanakan besok tidak sampai di depan halaman SMPN Trans Lapindo.Artinya, keluhan yang selama ini disampaikan oleh masyarakat belum tertangani," kata Camat, Rabu, 19 Juni 2024.
BACA JUGA:Cegah Laka Lantas, Polsek Turun Tangan Tambal Jalan Berlubang
BACA JUGA:Soal Bangunan SMP di Karya Pelita, Begini Kata Kadis Pendidikan
Diakui Camat, kondisi jalan di sepanjang wilayah dusun Trans Lapindo sangat memprihatinkan.
Bahkan ketika musim hujan seperti saat ini, kondisi lumpur di sepanjang akses jalan tersebut mencapai tinggi pinggang orang dewasa atau nyaris 1 meter.
"Kemarin sudah kita tangani swadaya dengan meminta bantu alat berat perusahaan. Tapi sekarang, lumpur di sepanjang jalan Trans Lapindo kembali dalam. Karena setiap hari akses keluar masuk masyarakat mengeluarkan hasil perkebunan dan perekonomian masyarakat hanya melewati jalan itu," bebernya.
Oleh sebab itu, lanjut Camat, pembangunan jalan nantinya bisa direalisasikan oleh pemerintah daerah dengan memprioritaskan titik kerusakan terparah khususnya hingga menyentuh jalan poros di depan halaman SMPN Trans Lapindo.
BACA JUGA:PPDB 2024/2025 Resmi Dibuka, SMKN 10 Bengkulu Utara Target 9 Rombel
"Kami berharap itu saja. Kalau bisa pembangunan jalan dari Tanjung Muara nanti bisa tembus di depan halaman SMPN Trans Lapindo.
Karena titik kerusakan jalan terparah yang selama ini dikeluhkan masyarakat ada disana," demikian Camat. (*)