Harga Cabe Tembus 100 Ribu, Program Stabilisasi Harga Ditunggu

Pedagang cabe keliling berpapasan dengan truk sawit-Radar Utara/ Benny Siswanto-

"Karena improvisasi juga dilakukan dengan minutasi tertentu. Dengan artian, pemerintah tetap menjaga iklim pasar, namun bertindak strategis sebagai penengah dalam situasi tertentu. Inilah yang disebut dengan ekonomi berkeadilan," ujarnya. 

Untuk itu, menurut politisi Golkar ini, langkah penyikapan yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah, tidak terlambat. 

BACA JUGA:Digitalisasi Pendidikan Percepat Capaian Merdeka Belajar

BACA JUGA:Gerak Cepat Pemerintah Dalam Perangi Stunting

Pasalnya, di tengah momentum saat ini kebutuhan cabai, salah satunya di kalangan umat muslim dipastikan meningkat. Pasalnya, setelah pemotongan hewan kurban, akan berlanjut lagi dengan pembagian daging kurban yang telah dipotong, sehingga nantinya akan dinikmati masyarakat yang terlebih dahulu dimasak. 

"Dan pengolahannya tentu tidak sedap, kalo tidak menggunakan cabe. Maka logisnya, improvisasi harga oleh pemerintah ini sudah dilakukan sejak H-2 lalu, sehingga benar-benar dirasakan oleh masyarakat," ujarnya. 

Warta sebelumnya, dalam situasi yang tidak begitu beda. Lonjakan harga yang kian parah, terjadi pada cabai rawit. Rasa pedas si cabai yang berasal dari senyawa antioksidan yakni capsaicin itu, mengantarkan cabai rawit berada di tangga tertinggi. 

Perkilogramnya, tembus di harga Rp 100 ribu perkilogramnya. Konsistensi kenaikan, juga terjadi pada varietas tanaman yang rasa pedasnya tengah menjadi obyek penelitian untuk kepentingan dunia medis ini. 

BACA JUGA:Mengurangi Kematian Ibu dengan Strategi Integrasi Anggaran

BACA JUGA:Bersiap Menyambut Kemarau 2024

Catatan selama sepekan sebelum lebaran idul fitri, harganya bergerak konsisten naik mulai dari Rp 75.000 perkilogramnya hingga sempat bertahan relatif lama di harga Rp 80.000 perkilogramnya, beberapa lama. 

Saat itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) BU, Sabani, SH, turut mengonfirmasi lanjutan program stabilisasi harga kebutuhan pokok di daerah.

Daerah, kata Sabani, terus mengupayakan langkah penyetabilan harga dengan skema-skema serupa, bahkan terus dikembangkan sejalan celah improvisasi yang memungkinkan dilakukan. 

"Kami juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kodim 0423/BU yang telah turut serta langsung dalam upaya stabilisasi harga di daerah," ujar mantan Camat Batiknau ini. 

BACA JUGA:Memasak Daging Kurban, Apakah Perlu Dicuci Bersih atau Langsung Saja! Begini Penjelasannya...

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan