Pelajaran Penting dari Upaya Raja Mataram Menggebuk VOC Agar Hengkang dari Nusantara
Ilustrasi-Intisari-Online.com-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kerajaan Mataram Islam, khususnya Raja Sultan Agung, pasti dicatat dalam sejarah penjajahan yang dilakukan Belanda di nusantara. Artikel ini, diulas dari tulisan yang dirilis Intisari-Online.com.
Sultan Agung yang berkuasa sejak tahun 1613 hingga 1645 ini, membuat Mataram berkembang menjadi salah satu kerajaan terbesar dan paling dihormati di Nusantara. Selama memimpin, Mataram berkembang pesat.
Dialah Raja di tanah Jawa saat itu, yang terbilang getol dan konsisten serta keras dengan keberadaan perusahaan bisnis Belanda : VOC, yang sejatinya adalah alat monopoli Belanda untuk kemudian berkuasa di nusantara berabad-abad lamanya.
Intinya, Sultan Agung, dua kali melakukan penyerangan terhadap VOC. Kali pertama, serangan dilancarkan yang melibatkan belasan ribu prajuritnya pada tahun 1628.
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ternyata Daun Pandan Mampu Mengobati Berbagai Penyakit di Tubuh Kita
BACA JUGA:Sering Ditanya, Kopi Pahit Apa Kopi Manis? Mana yang Baik Untuk Kesehatan? Ini jawabannya...
Serangan kala itu, menjujug benteng pertahanan yang dipimpin oleh Gubernur Jenderal VOC kala itu yang dijabat JP Coen. Upaya menusuk jantung kekuatan VOC oleh Sultan Agung yang naik pitam.
VOC atau akronim dari Vereenigde Oostindische Compagnie, satu-satunya perusahaan asing yang kala bercokol di nusantara, awalnya beralibi untuk beradang. Sejalan dengan namanya, Belanda menggunakan dalih-dalihnya lewat perusahaan itu.
Namun lama kelamaan, VOC kian menampakkan tabiatnya. Perusahaan dagang itu, bersalin rupa dengan tanpa malunya, menjadi benteng perkuatan militer.
Saat itu, perwakilan VOC datang ke Mataram untuk melakukan lobi. Perusahaan belanda tersebut, bermaksud mengajak kerjasama dengan Mataram, agar VOC dapat membangun loji-loji dagangnya di perairan wilayah Mataram.
BACA JUGA:Jurnalis Miliki Peran Penting Dalam Perlindungan Lingkungan
BACA JUGA:Resmikan 2 Pasar, Ketesedian Kebutuhan Aman dan Harga Stabil
Tapi sepak terjang serta rekam jejak VOC sudah dimiliki Sultan Agung. Sebagai pemimpin wilayah, Sultan sudah memprediksi. Kalau ijin itu diberikan, maka VOC akan kian mencengkram. Pasalnya, ekonomi di pantai utara, justru akan dikuasai Belanda.
Kerenggangan 2 institusi kuat ini pun tak terealakkan. Ajakan Belanda itu pun ditolak mentah-mentah oleh Kerajaan Mataram.