Jangan Kendor Perangi Demam Berdarah
Terlihat petugas kesehatan saat melakukan fogging nyamuk DBD-Radar Utara/ Wahyudi -
"Masyarakat kompak gotong royong membersihkan lingkungan mereka masing-masing. Dan Alhamdulillah, setelah kita gerakkan PSN secara bersama-sama. Kasus DBD di Kabupaten Mukomuko sekarang ini berangsur-angsur turun," katanya.
Menurut Bustam, untuk memberantas wabah DBD yang selalu mengancam masyarakat setiap saat hanya dengan PSN. Karena tidak ada celah lagi untuk berkembang biak nyamuk DBD.
BACA JUGA: Nambah Lagi, Tercatat 85 Kasus DBD di Mukomuko, 2 Korban Meninggal
BACA JUGA: Wabup Minta Warga Waspada, DBD Menggila di Mukomuko
Lain halnya dengan fogging, sifatnya hanya untuk membunuh induk nyamuk DBD. Sedangkan jentik nyamuk yang bersarang dan berkembang biak di air, tidak mati dengan upaya pengasapan ini.
Tidak hanya itu, Bustam juga mengingatkan agar masyarakat tetap waspada.
Dengan cara tetap membiasakan hidup bersih baik di dalam maupun lingkungan rumah meski kasus DBD sekarang sudah mulai turun.
"Karena penanganan wabah demam berdarah ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Tetapi adanya keterlibatan seluruh lapisan masyarakat. Itu sebabnya, saya minta tolong seluruh masyarakat harus tetap menjaga kebersihan," ingatnya.
BACA JUGA:Dinkes Bunuh Induk Nyamuk DBD di Wonosobo
BACA JUGA:Warga Diminta Lakukan PSN DBD Secara Massal
Selain itu, pihaknya juga berharap supaya pemerintah kecamatan hingga desa juga tidak bosan menggerakkan masyarakat untuk menjaga lingkungan agar dijauhkan dari ancaman penyakit demam berdarah.
"Karena penyakit demam berdarah ini tidak hanya bicara tentang demam. Tetapi juga tentang risiko serius terhadap kesehatan, termasuk ancaman kematian bagi penderitaanya," pungkasnya. (*)