Wabup Minta Warga Waspada, DBD Menggila di Mukomuko
Wabup Mukomuko, Wasri-Radar Utara- Wabup Mukomuko
MUKOMUKO RU - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Mukomuko makin menggila. Wakil Bupati (Wabup) Mukomuko, Wasri ketika dikonfirmasi, Selasa (19/12) menegaskan. Untuk mencegah lonjakan kasus DBD.
Pihaknya meminta kepada seluruh warga agar dapat melaksanakan kegiatan pemberantas sarang nyamuk (PSN) DBD secara massal. Dengan cara melaksanakan gotong royong membersihkan lingkungan pekarangan rumah secara bersama, menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air.
Termasuk, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah, dan yang lainnya.
"Mulai sekarang, mari kita lakukan tindakan itu. Agar kita semuanya dapat terhindar dari ancaman penyakit DBD," ingat Wabup.
Dijelaskannya, selama terjadinya perubahan cuaca dari panas ke hujan yang terjadi sejak beberapa hari belakangan ini. Sangat memungkinkan untuk berkembang biak nyamuk DBD. Bahkan kata dia, sejak bulan Januari hingga November 2023. Kasus DBD di Kabupaten Mukomuko sudah tercatat sebanyak 87 kasus.
Terbaru, kasus DBD di Desa Wonosobo Kecamatan Penarik yang kabarnya ada belasan kasus. Dari jumlah itu, sebanyak empat orang dinyatakan meninggal dunia setelah ditangani oleh tenaga medis.
"Sebanyak empat dari 87 orang yang terserang DBD dinyatakan meninggal dunia. Tiga penderita meninggal dunia bulan bulan Agustus 2023. Sedangkan satu orang, meninggal beberapa waktu yang lalu," jelasnya.
Untuk itu, Wabup kembali menekankan, mulai sekarang warga diminta PSN DBD secara massal. Selain itu, petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, juga telah melakukan penanganan sesuai standar operasional prosedur (SOP) untuk mencegah penyebaran penyakit DBD di wilayah yang ditemukan kasus.
Seperti kegiatan yang dilaksanakan di Desa Wonosobo. Diantaranya melakukan penyelidikan epidemiologi di lokasi rumah warga yang ditemukan kasus, pembagian larvasida kepada warga, dan melakukan pengasapan atau fogging massal.
Ia menjelaskan, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab warga tersebut terjangkit DBD. Seperti lingkungan pemukiman warga yang tidak bersih. Selain siklus pergantian musim dari musim panas ke musim hujan yang membuat jentik nyamuk DBD berkembang dan menyebabkan warga cepat terserang penyakit DBD.
"Dan solusi untuk mencegah penyebaran DBD hanya dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara bersama-sama. Mudah-mudahan saja dengan upaya PSN tersebut kita semua dijauhkan dari ancaman DBD," demikian Wabup. (rel)