Pensiunkan PLTU Batu Bara, Pemerintah Bahas Program Pendanaan Transisi Energi

Pemerintah tengah mencari solusi dan kompensasi dari pendapatan yang hilang ketika PLTU dihentikan lebih dini akibat transisi energi yang dilakukan secara progresif. -PLN-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Tuntutan dunia yang ramah lingkungan telah memunculkan segera dilakukan transisi energi, mengurangi ketergantungan kepada energi yang merusak lingkungan dan beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan.

Lahirnya butuh percepatan segera dilakukan transisi energi merupakan bagian dari upaya untuk menyelamatkan bumi di masa depan.

Tidak itu saja, melalui skema transisi energi, harapan net zero emission di setiap negara dengan sumber energi yang bersih bisa diwujudkan.

Transisi energi adalah proses perubahan penggunaan sumber energi fosil seperti batubara, minyak, dan gas kepada sumber energi baru terbarukan, seperti surya, air, dan angin.

BACA JUGA:Deni Mundur, Tahapan Pilkada Tetap Berlanjut

BACA JUGA:Polisi Turun Cek Air Laut Meluap ke Daratan, Waspadai Pasang Lanjutan Saat Malam Hari

Tujuannya untuk mencapai net zero emission di setiap negara dengan menggunakan sumber energi yang bersih.

Tekad bersama dunia kembali ditegaskan di conference of parties (COP) 28 di Dubai, Uni Emirates Arab, seperti dikutip dari United Nations Framework on Climate Change (UNFCCC).

COP28 di Dubai kembali menegaskan pentingnya dunia mengurangi emisi gas rumah kaca dan memerangi perubahan iklim. Sejumlah negara menerapkan skema transisi energi menuju tujuan bersama tersebut.

Dalam konteks Indonesia, melalui Indonesia just energy transition partnership (JETP), sebuah perjanjian untuk memobilisasi pendanaan pemerintah dan swasta, telah menganggarkan dana sebesar US$20 miliar untuk mendukung transisi energi yang adil di Indonesia.

BACA JUGA:Mukomuko Masih Kekurangan Mobil Ambulan Baru

BACA JUGA:Penanganan Ruas Jalur Lintas Barat Sumatera Kian Mendesak, Pasang Naik, Jalinbar Alternatif Digenangi Air Laut

Skema pendanaan itu diikat melalui perjanjian antara Presiden Indonesia dan International Partners Group (IPG) yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Jepang.

Mereka menandatanganinya di Bali, di sela-sela pertemuan KTT Pemimpin G20 pada 15 November 2022.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan