Kenduri Atau Kenduren, Kearifan Lokal yang Masih Lestari, Hanya Beda Cara Dalam Generasi
Kenduri Atau Kenduren, Kearifan Lokal yang Masih Lestari, Hanya Beda Cara Dalam Generasi-NET-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kenduri atau juga disebut kenduren.
Ini merupakan tradisi masyarakat jawa yang juga sudah termuat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Kalau Dalam KBBI, Kenduri diartikan sebagai jamuan untuk memperingati sebuah peristiwa atau meminta berkah.
Namun bagaimana tradisi kenduri di zaman dulu dan sekarang.?
BACA JUGA:Perekonomian Indonesia Kuat, Didukung Terjaganya Stabilitas Sistem Keuangan
BACA JUGA:Dana APBN Dikucurkan Untuk Pembangunan Embung di Lahan Hibah Agricinal Sebelat
Kembali radarutara.bacakoran.co menemui bahkan mengikuti jamuan kenduri yang dilakukan oleh satu masyarakat Jawa, di Desa Tanjung Anom Kecamatan Giri Mulya Kabupaten Bengkulu Utara, belum lama ini.
Tepatnya di kediaman bapak Wiyono, yang sedang sibuk untuk membangun rumah anaknya.
Sebelum menegakkan rumah anaknya, Wiyono yang lahir di Jawa Tengah namun saat ini telah menjadi masyarakat transmigarisi di desa Tanjung Anom sejak tahun 1979.
Selalu menjunjung tinggi tradisi luhur, salah satunya adalah bancak'an atau kenduri.
BACA JUGA:Lagi, HM. Saleh Daftar ke Partai NasDem
BACA JUGA: Listrik Byar Pet Menahun, Camat Minta Gardu Induk Arga Makmur Difungsikan
Karena kenduri atau kenduren atau bancak'an, itu bisa dilaksanakan dengan besar-besaran atau bisa juga dengan lingkup kecil.
Jika dilakukan besar-besaran, ini biasanya mengundang minimal tetangga kanan kiri, depan belakang dan selebihnya.