Empat Langkah Tangkal Stres
Kepala Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) Soeprapto Bengkulu, dr Jasmen Silitonga,SPKP,M.Kes-Radar Utara/Benny Siswanto-
Aktivitas fisik, seperti olahraga, istirahat yang cukup, makan makanan dengan gizi berimbang serta terapkan pola hidup bersih dan sehat;
Tingkatkan ibadah sesuai dengan kepercayaan;
Tingkat stres tinggi, menjadi penyebab utama gangguan jiwa.
Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) Soeprapto Bengkulu, cukup tinggi.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Tangani Longsor Lebong. Ini Langkah yang Dilakukan..
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Kenapa Umat Muslim Dilarang Buang Air Panas di Lubang Saluran
Pantauan RU, kondisi Rabu, 31 Januari 2024 Pukul 15.30 WIB, dari total 245 bed yang dimiliki rumah sakit pemerintah, 140 bed sudah terisi.
Kepala Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) Soeprapto Bengkulu, dr Jasmen Silitonga,SPKP,M.Kes, saat dikonfirmasi menyampaikan kondisi tingkat keterisian itu.
Rerata, kata dia, kasus yang kini menjadi obyek penanganan pihaknya, ditempati oleh mereka yang mengalami gangguan kejiwaan yang diawali dengan tingkat stres yang tinggi.
"Jadi ODGJ ini, diawali beberapa fase. Dimulai dengan tingkat stres yang tinggi, berlanjut depresi. Ketika meningkat menjadi ODGJ," kata Jasmen, menjelaskan.
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Beberapa Cara Mencegah Nasi Berbau Menggunakan Magic Com
BACA JUGA:Sebelum Membeli Ban Mobil, Perhatikan Hal Berikut Ini...
Cukup beragam penyebab stres itu. Jasmen memaparkan, diantaranya seperti persoalan ekonomi sampai dengan persoalan sosial lain, seperti perceraian juga mempengaruhi.
Selain itu, terus dia, ada juga pengaruh penyalahgunaan narkoba. Pasalnya, paparan zat adiktif yang merusak jaringan otak, bisa menyebabkan stres.
"Perkembangan teknologi yang mempengaruhi. Penggunaan gadget secara berlebihan, turut menyebabkan stres atau gangguan kejiwaan," bebernya.