Tebing Bekas Tambang Jadi Andalan Destinasi Wisata di Yogyakarta
Ukiran naga di Tebing Breksi, Yogyakarta. -masterplandesa.com-
Pada tahun 2014, gabungan peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) melakukan peninjauan pada Tebing Breksi dan mereka menemukan jenis batuan tufan yang langka.
Sehingga penambangan harus dihentikan dan pada 2015 Tebing Breksi ditetapkan sebagai salah satu Geoheritage Yogyakarta.
BACA JUGA:Manfaat Tanaman Lidah Mertua yang Jarang Diketahui Oleh Banyak Orang
BACA JUGA:Kenali 5 Kreteria Orang Ini, Wajib Membayar Fidyah;
Setelah penutupan aktivitas tambang tersebut, masyarakat setempat mendekorasi lokasi bekas pertambangan ini menjadi destinasi wisata.
Pada 30 Mei 2015, akhirnya Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan Tebing Breksi sebagai tempat wisata baru di Yogyakarta.
Saat ini Tebing Breksi berhasil menjadi salah satu destinasi wisata andalan Desa Wisata Dewi Sambi yang memberikan manfaat bagi masyarakat.
Seperti yang disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, saat berkunjung pada beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Kunci Penting Budidaya, DPRD Dorong Pengembangan Bibit Ikan
BACA JUGA:LPSK Asessment 10 Saksi Yang Minta Perlindungan
“Ini benar-benar menjadi satu success story, di mana yang tadinya sebagai desa termiskin di Kabupaten Sleman, tapi dengan pariwisata kini menjadi desa wisata berpenghasilan Rp1 miliar per tahun dan masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik,” ujar Menparekraf.
Tebing Breksi memiliki pesona tersendiri yang membuatnya populer dan layak dikunjungi.
Beberapa seniman lokal telah memberikan sentuhan artistik pada dinding tebing, yakni dengan memberikan ukiran-ukiran seni berbentuk relief dan patung dari cerita pewayangan, seperti pahatan Arjuna membunuh Buto Cakil, pahatan naga dengan mahkotanya, dan juga patung Semar.
Pemandangan dinding tebing dengan ornamen patahan juga memberikan daya tarik tersendiri.
BACA JUGA:Lindungi Hak, GTT dan PTT 3 Kabupaten Terima SK Gubernur