Tanamkan Patriotisme Berbangsa dan Bernegara
Wakil Gubernur Bengkulu saat menjadi Irup peringatan Hari Pahlawan Nasional--
BENGKULU RU - Patriotisme berbangsa dan bernegara harus terus tertanam, karena patriotisme tersebut merupakan modal awal untuk membangun bangsa dan negara. Ini disampaikan Wakil Gubernur Bengkulu, Dr. E. H. Rosjonsyah saat menjadi Inspektur Upacara (Irup) peringatan Hari Pahlawan Nasional di Taman Makam Pahlawan (TMP) Balai Buntar Bengkulu, Jum'at (10/11).
"Sesuai dengan tema peringatan Hari Pahlawan Nasional tahun 2023, yakni Semangat Pahlawan Untuk Masa Depan Bangsa Dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan, tentunya ada maksud dan tujuan tertentu dari negara. Diantaranya setelah kemerdekaan berhasil diraih, ada tahapan yang harus dilakukan," ungkap Rosjonsyah.
Dimana, lanjut Rosjonsyah, bangsa Indonesia harus bersatu untuk bisa memasuki tahapan bernegara yang berdaulat, adil, dan makmur, mengetaskan kemiskinan dan meningkatkan pendidikan. "Karena berkat perjuangan para pahlawan inilah, Indonesia bisa menikmati hidup sebagai bangsa yang merdeka," kata Rosjonsyah.
Sehingga, sangat layak ketika sebagai generasi penerus untuk mengenang pahlawan, perintis kemerdekaan, dan pendiri Republik Indonesia serta meneladani semangat mereka. "Kita hadir di sini untuk mengenang para pendahulu kita yakni pahlawan dan perintis kemerdekaan. Tapi tidak hanya bisa sebatas itu, kita harus tetap menjaga semangat mereka," tegasnya.
BACA JUGA:Bumi Raflesia Kirim Do'a untuk Para Pahlawan Bangsa
Ia menambahkan, saat ini Indonesia sebagai bangsa yang merdeka, bangsa yang sederajat dengan bangsa lain dan hal sedemikian juga mesti dijaga. "Kita harus menjadi bangsa yang menyadari sejarahnya dan menjadikan kemerdekaan sebagai jembatan emas bagi terwujudnya Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur," sampai Rosjonsyah.
Lebih jauh disampaikannya, perjuangan para pahlawan untuk membangun bangsa dengan sikap mental positif dan konstruktif, agar Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, maju, berdaulat dan terbuka. Indonesia tidak serta-merta merdeka tanpa perjuangan, sehingga sebagai generasi penerus juga harus intropeksi diri.
"Seperti tentang apa saja yang sudah dilakukan untuk bangsa dan negeri ini. Dengan ziarah ini rasa patriotisme kita tertanam. 4 konsesus dasar yang harus kita pegang sebagai pilar berbangsa dan bernegara, Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Jadi kita harus optimis dan sadar riwayat kita sebagai bangsa yang merdeka," tutup Rosjonsyah. (tux)