545 Warga Mukomuko Dinyatakan Positif DBD

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko-Radar Utara/ Wahyudi -

MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko. Sepanjang tahun 2024 ini, tercatat ada sebanyak 545 orang warga Kabupaten Mukomuko dinyatakan positif terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Jumlah penderita DBD, terjadi penambahan sebanyak 18 kasus dari 527 menjadi 546 kasus. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM melalui Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular, Ruli Herlindo, SKM mengatakan. Penambahan sebanyak 18 kasus DBD itu terjadi selama bulan Oktober 2024.

"Meski ada penambahan, jumlah kasus DBD sejak beberapa bulan terakhir lebih sedikit dibandingkan pada awal tahun ini," katanya.

Selain itu, dari sebanyak 545 kasus DBD hingga bulan Oktober 2024, lima penderita diantaranya meninggal dunia. Dijelaskan Ruli, pada awal tahun ini kasus DBD termasuk tinggi, dengan rincian bulan Januari 54 kasus, Februari 100 kasus, Maret 71 kasus, April 76 kasus, Mei 100 kasus, Juni 48 orang, Juli 31 kasus, Agustus 21 kasus, September 15 kasus, dan Oktober 2024 sebanyak 18 kasus.

BACA JUGA:Selama September, Tercatat Ada 15 Kasus DBD di Mukomuko

BACA JUGA:Kesadaran Warga Mukomuko Cegah DBD Cukup Tinggi

"Dari 17 puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan ini, ada dua puskesmas yang tidak ditemukan kasus DBD, yakni Puskesmas Tunggal Jaya dan Puskesmas Teras Terunjam," ujarnya.

Sedangkan kasus DBD terbanyak ditemukan di Puskesmas Lubuk Sanai sebanyak 94 kasus, Puskesmas Mukomuko 64 kasus, Puskesmas Bukit Mulya 58 kasus, Puskesmas Air Manjuto 51 kasus, Puskesmas Dusun Baru 50 kasus, Puskesmas Bantal 48 kasus, Puskesmas Penarik 45 kasus, dan Puskesmas Ipuh 42 kasus.

Lalu, Puskesmas Pondok Suguh 26 kasus, Puskesmas Air Rami 16 kasus, Puskesmas Lubuk Pinang 15 kasus, Puskesmas Retak Mudik 14 kasus, Puskesmas Lalang Luas 12 kasus, Puskesmas Selagan Raya delapan kasus, dan Puskesmas Malin Deman dua kasus. Untuk mengantisipasi dan mencegah penyebaran DBD, telah dilakukan pembagian bubuk abate yang dilakukan oleh petugas dinas ini dan puskesmas.

"Selain itu, kami juga memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait tindakan yang harus dilakukan, yakni menguras, menutup dan mengubur (3M). Dan kami memberikan sosialisasi selain kepada masyarakat juga ke sekolah-sekolah," pungkasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan