15 Jamaah Ikut Ibadah Suluk di Bengkulu Utara
Kepala Kantor Kementerian Agama atau Kemenag Bengkulu Utara, Dr H Nopian Gustari, M.Pd-Radar Utara/Benny Siswanto-
BACA JUGA: KAI Commuter Tandatangani Kerja Sama dengan JRTM Jepang
BACA JUGA: Telkom Boyong Empat Penghargaan di BCOMSS 2024
Di sektor pentingnya pendampingan medis, khususnya untuk memantau atau mencegah terjadinya dehidrasi parah seperti yang pernah terjadi di Rejang Lebong, turut dikonfirmasi oleh daerah.
Kepala Dinas Kesehatan atau Dinkes BU, Samsul Ma'arif,SKM, M.Kes, mengaku belum mendapatkan konfirmasi resmi soal ini.
Namun secara implisit Samsul meyakini, fasilitas pelayanan kesehatan atau Fasyankes jajarannya akan melakukan pemantauan aktivitas sosial masyarakat itu.
"Bisa jadi sudah langsung oleh Puskesmas Napal Putih," ungkapnya.
Disisnggung soal standar pengawasan di sektor kesehatan? Samsul menjelaskan secara teknis akan dilakukan oleh Puskesmas setempat.
BACA JUGA:Gaji ASN Naik, Salary PPPK Tembus Rp7,3 Juta/bulan
BACA JUGA: BKKBN Diajak Berperan Turunkan Prevalensi Stunting 14 Persen
"Nakes di Puskesmas Napal Putih sudah siap dan dari hasil koordinasi, panpel suluk meminta kontroling dilakukan per 3 hari," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Kesbangpol BU, Suryadi, S.STP, M.Si, mengakui sudah melakukan tinjauan kegiatan sosial itu.
Dari hasil pememantauan sebelum pelaksanaan, untuk sementara jumlah Jamaah peserta yang akan mengikuti suluk berjumlah 15 orang.
Seluruhnya berasal dari Desa Tanjung Alai 11 orang, SP 4 sebanyak 1 orang, Penarik 1 orang, Talang Berantai 1 orang, Air Kuro 1 orang. (*)