Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan
Pekerja memanen padi menggunakan mesin panen di area persawahan Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara. Gejala El Nino yang membuat kekeringan hebat dan menurunkan luas tanam di sejumlah wilayah. ANTARA FOTO/Yudi--
Pertanian Berkelanjutan: Program ini bertujuan untuk memandang lahan pertanian sebagai satu industri dengan seluruh faktor produksi yang menghasilkan produk utama pangan dan produk lainnya, termasuk produk turunan, produk ikutan, dan limbah.
Bantuan Beras 10 Kilogram: Presiden Jokowi telah membuka opsi untuk melanjutkan bantuan beras 10 kg setelah Juni 2024. Keputusan ini akan dipertimbangkan kembali dengan memperhatikan kondisi APBN. “Nanti setelah Juni kita lihat APBN-nya mencukupi atau tidak. Kalau mencukupi kita lanjutkan,” jelas Jokowi di kantor Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Tangerang Selatan, di Serpong, Tangerang Selatan, seperti dikutip investor.id.
Diversifikasi Sumber Produksi: Kebijakan pangan dan pertanian pada era Jokowi telah mencakup diversifikasi sumber produksi, termasuk pengembangan food estate dan pemberdayaan lahan rawa.
BACA JUGA:Sudah Ikut Pelatihan UMKM Akan Dibantu Peralatan Usaha
BACA JUGA:PAN Sebut 4 Suara PPP Hasil Hitung Ulang Tidak Sah Secara Hukum
Perhatian Khusus
Tahun 2024 menjadi titik krusial bagi sektor pertanian Indonesia, karena itu perlu perhatian khusus dari pemerintah untuk menjaga dan mengembangkannya. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan termasuk:
Ketahanan Pangan: Peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai serta pengembangan desa beragam dan bergizi menjadi fokus utama untuk memastikan ketersediaan pangan yang memadai di seluruh wilayah.
Peningkatan Kesejahteraan Petani: Petani dengan lahan kecil membutuhkan perhatian khusus untuk memastikan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan mereka sejalan dengan peningkatan produksi dan daya saing produk pertanian.
BACA JUGA:Soal Target Ivestasi Mukomuko Unggul
BACA JUGA:Intensifkan Pengawasan Kebutuhan Pokok
Adaptasi Terhadap Perubahan Lingkungan: Perubahan iklim, teknologi, dan kebijakan global memerlukan adaptasi dalam pembangunan pertanian agar tetap relevan dan berkelanjutan.
Pandemi Covid-19: Meskipun pandemi berdampak luas, pembangunan pertanian tetap menjadi fokus untuk mendukung pertumbuhan ek Langkah-langkah seperti peningkatan produktivitas, nilai tambah produk, investasi berkelanjutan, dan peningkatan kualitas SDM menjadi strategi yang diperlukan.
Sumber : Indonesia.go.id