Masuk Musim Peralihan, Waspada Bencana Cuaca
Foto udara kawasan industri yang terdampak angin puting beliung di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (22/2/2024). ANTARA FOTO / Raisan Al Farisi--
RADARUTARA.BACAKORAN.CO- Bencana alam dan cuaca ekstrem. Dua peristiwa itu menjadi fokus pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Februari 2024.
Hasilnya? Badan yang dipimpin Dwikorita Karnawati itu mengingatkan agar masyarakat senantiasa bersikap waspada.
“Akan terjadi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, dan fenomena hujan es di beberapa wilayah Indonesia,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, di Jakarta, seperti dilansir situs bmkg.go.id.
Dwikorita menyampaikan, BMKG telah menganalisis dinamika atmosfer di beberapa wilayah Nusantara. Hasilnya, puncak musim hujan telah berangsur selesai, khususnya pada bagian selatan Indonesia.
BACA JUGA:3 Cara Menyongsong Ramadhan 1445 Hijriyah
BACA JUGA:Kemenkes Upayakan Deteksi Dini Kanker Lebih Mudah dan Murah di Puskesmas
Hal ini, lanjut Dwikorita, menunjukkan bahwa pada wilayah tersebut akan memasuki musim pancaroba (peralihan) mulai Maret hingga April.
“Salah satu ciri masa peralihan musim adalah pola hujan yang biasa terjadi pada sore hingga menjelang malam hari dengan didahului oleh adanya udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari. Ini terjadi karena radiasi matahari yang diterima pada pagi hingga siang hari cukup besar dan memicu proses konveksi (pengangkatan massa udara) dari permukaan bumi ke atmosfer sehingga memicu terbentuknya awan,” kata Dwikorita.
Karakteristik hujan pada periode ini, lanjut Dwikorita, cenderung tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat. Jika kondisi atmosfer menjadi labil maka potensi pembentukan awan konvektif seperti awan kumulonimbus (CB) akan meningkat.
“Awan CB inilah yang erat kaitannya dengan potensi kilat/petir, angin kencang, puting beliung, bahkan hujan es. Bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas," kata Dwikorita.
BACA JUGA: Sampah Produk AMDK Penyumbang Terbesar Pencemaran di Indonesia
BACA JUGA: Ini Kumpulan Negara Pengekspor Senjata Terbesar di Dunia, Indonesia Termasuk?
Walau begitu, BMKG juga mengingatkan cuaca ekstrem melanda di beberapa kawasan dalam beberapa pekan ke depan. Hingga Februari 2024, beberapa bagian daerah mendapat curah hujan dengan intensitas sangat tinggi.
Misalnya, di Cilacap, (62 mm/hari), Juanda (60,3 mm/hari), Luwu Utara (53,8 mm/hari), Padang Panjang (89,5 mm/hari), Jayapura (73 mm/hari), Balikpapan (62 mm/hari), Jambi (53 mm/hari), Stagen Kotabaru (56 mm/hari), Bali (118,9 mm/hari) dan Makassar (52 mm/hari).