Masuk Musim Peralihan, Waspada Bencana Cuaca
Foto udara kawasan industri yang terdampak angin puting beliung di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (22/2/2024). ANTARA FOTO / Raisan Al Farisi--
Masyarakat dapat memantau perkembangan prakiraan cuaca dengan lebih lengkap pada situ yang telah disediakan pemerintah: https://pikacu.bmkg.go.id/.
Faktor yang Berpengaruh
BMKG juga mencatat beberapa faktor berikut ini sangat penting untuk diketahui agar dapat menentukan prakiraan cuaca di suatu wilayah Indonesia. Beberapa faktor berpengaruh tersebut antara lain:
BACA JUGA: Kapolri Beri Delapan Arahan pada Rapim Polri 2024
BACA JUGA:SUNY Perusahaan Tiongkok di Proyek Abisius Neom di Arab Saudi
Aktivitas Monsun Asia:
Fenomena cuaca ini terjadi karena perbedaan suhu yang ekstrem antara daratan dan laut di wilayah Asia. Monsun ini mengakibatkan aliran udara yang membawa kelembaban dari Samudra Hindia ke wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Ketika musim hujan, aktivitas Monsun Asia dapat meningkatkan pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia, khususnya di bagian tengah dan selatan, karena aliran udara lembab yang membawa curah hujan dari lautan ke daratan.
Oleh karena itu, aktivitas Monsun Asia memiliki dampak signifikan terhadap cuaca di Indonesia, terutama selama musim hujan.
Aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO):
MJO disertai fenomena gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan potensi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia.
BACA JUGA:Pecinta Kucing Wajib Tau! Berikut Ini, 8 Ekspresi Emosi & Kesedihan yang Ditunjukan Kucing...
BACA JUGA:INFO PENTING! Minum Air Kunyit Hangat Saat Perut Kosong. Ini 10 Manfaatnya...
Fenomena alam ini terjadi di sekitar khatulistiwa, membawa perubahan cuaca cukup signifikan. Di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur, keaktifan gelombang ini dapat meningkatkan pembentukan awan hujan.