Pertumbuhan Impresif Sektor Ilmate
Ekspor komoditas terbesar Indonesia adalah mobil dan kendaraan bermotor, aksesoris kendaraan bermotor, dan sepeda motor yang mencapai USD9,33 miliar. IST--
Salah satunya adalah dari ekspor industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika (Ilmate).
Laporan Kementerian Perindustrian menyebutkan pertumbuhan subsektor itu tercatat mengalami pertumbuhan double digit pada 2023, yakni sebesar 10,70 persen (yoy) atau senilai Rp632,51 triliun.
BACA JUGA:Percepatan Industri Halal Nasional
BACA JUGA: Genjot Kinerja, Satgas Peningkatan Ekspor pun Dibentuk
Pertumbuhan sektor Ilmate yang impresif hingga dua digit ini terjadi sejak tahun 2022, termasuk mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Ilmate Kemenperin, Sopar Halomoan Sirait dalam siaran persnya yang dirilis di Jakarta, kinerja positif ini juga menunjukkan sektor Ilmate adalah kontributor utama yang signifikan terhadap industri manufaktur maupun ekonomi nasional.
“Kami sangat bangga dengan pertumbuhan Ilmate di 2023 yang masih mampu mempertahankan double digit. Hal ini membuktikan kebijakan Kemenperin selama ini sudah sangat efektif dalam mendongkrak pertumbuhan industri,” ujarnya.
Data BPS mencatat, sektor Ilmate mampu memberikan kontribusi sebesar 4,27 persen terhadap PDB nasional, atau 25,48 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas sepanjang 2023.
BACA JUGA: GAWAT! Korban DBD Dikabarkan Meninggal, Jumlah Pasien DBD RSUD Lagita Meningkat
Kontribusi ini ditopang oleh peningkatan laju PDB dari lapangan usaha di sektor Ilmate yang tumbuh dua digit seperti industri logam dasar sebesar 14,17 persen, serta industri barang logam, komputer, barang elektronik dan optik sebesar 13,67 persen. Selain itu, ditopang industri alat angkutan yang tumbuh sebesar 7,63 persen.
Industri logam dasar merupakan subsektor Ilmate yang sukses meraih pertumbuhan double digit setiap tahunnya sejak 2021.
Pertumbuhan industri yang berpusat di Provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara didukung adanya lonjakan kenaikan permintaan produk besi baja dari luar negeri, terutama Tiongkok.
Tidak itu saja, pertumbuhan itu juga ditunjang adanya peningkatan produksi domestik untuk produk feronikel.
BACA JUGA:Bupati Mian: 2024 Bengkulu Utara Punya Dekingan Pusat