Nepal van Java di Punggung Gunung Sumbing
Pemandangan rumah-rumah di Desa Butuh yang berada di kaki Gunung Sumbing, Jawa Tengah. -KEMENPAREKRAF-
Tentu tergantung moda transportasi yang digunakan wisatawan.
Misalnya, Anda membawa kendaraan pribadi, pastikan kendaraan Anda cukup kuat dan sehat untuk rute tanjakan menuju Nepal van Java, Dusun Butuh, Kecamatan Kaliangrik tersebut. Bila tak menggunakan kendaraan pribadi, maka moda transportasi berupa ojek atau angkutan pedesaan tersedia untuk mengantarkan Anda ke kampung tersebut.
BACA JUGA: DBD Menyerang Warga Bukit Tinggi, 2 Pasien Dinyatakan Positif
BACA JUGA: Siapkan Fasilitas, SMAN 16 Bengkulu Utara Kejar Target Isi 2 Kelas
Yang jelas, lokasi Dusun Butuh berada di ketinggian, yakni lereng Gunung Sumbing. Oleh karena itu, wisatawan akan cukup banyak bertemu tanjakan saat menuju ke sana.
Kondisi jalan yang menanjak sudah pasti akan berubah menjadi turunan saat perjalanan pulang dari Dusun Butuh. Selain cukup curam di beberapa titik, turunan juga cukup panjang. Ini harus diwaspadai pemilik kendaraan pribadi.
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Nepal van Java ini, wisatawan disarankan untuk mengunjungi kampung di lereng Gunung Sumbing itu di pagi hari.
Pasalnya di saat cuaca yang cerah dan langit biru, wisatawan dapat menikmati Gunung Sumbing di pelupuk mata, yang menjulang perkasa, baik lerengnya dengan semburat langit biru di atasnya.
BACA JUGA: Bersama Warga, TNI Gempur Progres Pekerjaan Pembangunan TMMD
BACA JUGA: Warga Sendang Mulyo Berharap Jalan Desa Diperbaiki
Di sela-sela pemandangan Gunung Sumbing, wiasatawan juga bisa menikmati suasana perkampungan dengan rumah yang tersusun dan tampak terlihat padu. Pemandangan yang luar biasa.
Selama di dusun itu, wisatawan juga menemukan keramahtamahan yang kental dari warga setempat. Harapannya, wisatawan yang datang ke Desa Butuh juga menjaga dan melestarikan budaya dan sopan santun warga setempat.
Agar wisatawan yang berkunjung ke Nepal van Java itu maksimal, wisatawan disarankan berkunjung ke destinasi Kabupaten Magelang di saat musim kemarau, yakni di bulan Mei hingga September.
Sebaliknya, saat musim hujan antara November hingga April, cuaca kerap mendung atau kabut tebal sehingga mengurangi nikmat pemandangan destinasi Nepal van Java tersebut.
BACA JUGA:PK Diteken, ASN DPK Bengkulu Diminta Mengimplementasikan