Atasi Demam Berdarah, Pemkab Bentuk Kader Jumantik Sekolah di Mukomuko
Kantor Dinas Kesehatan Mukomuko bakal melatih siswa sekolah dasar untuk mengatasi penyakit demam berdarah-Radar Utara/ Wahyudi -
"Benar, pengasapan itu bukan sebuah solusi tepat untuk mengatasi DBD. Karena kalau pengasapan terus dilakukan, dan nyamuk itu tidak mati. Maka nyamuk DBD akan menjadi kebal. Untuk menekan kasus DBD, hanya dengan cara menjaga kebersihan lingkungan pekarangan rumah, atur pola makan yang sehat dan rajin berolahraga," jelasnya.
Sebab sejak bulan Januari hingga awal bulan Februari tahun 2024. Sudah terdata setidaknya ada sebanyak 55 warga di daerah ini dinyatakan positif mengindap DBD.
BACA JUGA: Musim Hujan, KPU Khawatirkan Kesehatan Penyelenggara Pemilu
BACA JUGA: Pemkab Bentuk Tim Pengawasan Perda, Saksi Tipiring Bakal Dijalankan
Data itu didapat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko dari sejumlah Puskesmas.
Dari sebanyak 55 kasus DBD tersebut. Terbanyak ada di tiga kecamatan yaitu Kecamatan XIV Koto, Kecamatan Kota Mukomuko serta Kecamatan Air Dikit.
Beruntung, dari puluhan kasus DBD tersebut tidak sampai menelan korban jiwa.
"Alhamdulillah tidak ada korban yang meninggal karena DBD ini. Namun kalau melihat jumlah kasusnya, sangat luar biasa. Hanya dalam tempo 40 hari, jumlah kasus DBD sampai 55 kasus," katanya.
BACA JUGA:Belum Ada Izin, Satpol PP Larang Pendirian Pasar Malam
BACA JUGA: Bawaslu Tidak Menemukan Pelanggaran Pemilu 2024 di Mukomuko
Kasus DBD pada bulan Januari 2024, mengalami peningkatan drastis dibandingkan periode yang sama di tahun 2023 lalu.
Meningkatnya kasus DBD ini, kuat dugaan karena adanya pergantian musim dari kemarau ke musim hujan.
Sebagai upaya untuk menekan jumlah kasus DBD. Pihaknya meminta partisipasi seluruh masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah penyakit demam berdarah dengue di lingkungan masing-masing.
Dijelaskanya, dari sebanyak 55 kasus DBD yang ada di daerah ini.
BACA JUGA: Hasil Penelitian Kemenkes, Mukomuko Bebas Infeksi Kulit