Sistem Merit Rendah, Ini Langkah Pemprov Bengkulu
Sekdaprov Bengkulu saat mengikuti zoom meeting dengan KASN RI-Radar Utara/Doni Aftarizal-
BENGKULU RU - Bersama dengan Jambi, Provinsi Bengkulu mendapatkan nilai yang relatif rendah dalam penerapan Sistem Merit pada manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN).
Hasil penilaian tersebut baru diketahui setelah KASN RI mengudang Pemprov Bengkulu melalui zoom meeting untuk menfasilitasi, dan membahas bagaimana kedepannya Sistem Merit Manajemen ASN di Provinsi Bengkulu menjadi lebih baik.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Bengkulu, Isnan Fajri, S.Sos, M.Kes mengatakan, Sistem Merit merupakan salah satu sistem dalam manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadikan kualifikasi, kompetensi dan kinerja.
"Ketiga parameter itu sebagai pertimbangan utama dalam proses perencanaan, perekrutan, penggajian, pengembangan, promosi, retensi, disiplin dan pensiun pegawai," ungkap Isnan.
BACA JUGA:KASN Soroti Dilema ASN, Netizen : Taruhannya Jabatan
BACA JUGA: Lakukan Langkah Ini, Tripika Ketahun Pastikan TPS Pemilu 2024 Aman!
Menurut Isnan, karena Provinsi Bengkulu ini salah satu provinsi yang nilainya masih rendah, maka tadi pihaknya mengikuti undangan dari KASN RI.
"Alhamdulillah beberapa upaya bakal kita lakukan, sebagaimana saran dari KASN," kata Isnan usai mengikuti zoom meeting bersama KASN RI di Ruang VIP Pola Provinsi Bengkulu, Kamis 1 Februari 2024.
Dalam zoom meeting, lanjut Isnan, KASN bakal memfasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu selama tiga bulan ke depan. Karena untuk wilayah Sumatera, hanya Bengkulu dan Jambi yang nilainya masih rendah.
"Dalam tempo tiga bulan ini kita pastikan kejar ketinggalan, kita bersyukur tim dari KASN ini mau memfasilitasi agar kita berupaya untuk menaikkan nilai Sistem Merit manajemen ASN di Provinsi Bengkulu menjadi lebih baik," tegas Isnan.
BACA JUGA:Kedaulatan Penuh Ada di Bilik Suara
BACA JUGA: Bawaslu Bakal Proses Status WhatsApp Oknum Kadis Pendidikan Mukomuko
Lebih lanjut disampaikannya, selama ini merit sistem yang dibuat masih ada terkendala pada administrasinya, seperti kelengkapan data matrik yang harus dipenuhi.
"Di samping itu, sesuai verifikasi dari KASN ada matrik-matrik yang susah dipenuhi dan juga ada faktor kelengkapan dokumen dan keterlambatan input datanya," beber Isnan.