Pemkab Mukomuko Genjot Digitalisasi Pendidikan Melalui Program Sagusala
Kabid Dikdas, Ramon Hosky, ST-Radar Utara/ Wahyudi -
MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO – Pemerintah Kabupaten Mukomuko menegaskan komitmennya meningkatkan kualitas pendidikan melalui program Satu Guru Satu Laptop (Sagusala). Bupati Mukomuko, H. Choirul Huda, SH sebelumnya secara seremonial mulai membagikan perangkat laptop kepada para guru sebagai penunjang kinerja dan efektivitas proses belajar mengajar.
Penyerahan perdana dilakukan secara simbolis oleh perwakilan guru dari SDN 08 Teramang Jaya, SDN 06 Air Rami, SMPN 31 Mukomuko, dan SMPN 18 Mukomuko. Selanjutnya, perangkat serupa akan didistribusikan ke seluruh sekolah negeri tingkat SD dan SMP di Kabupaten Mukomuko.
Untuk tahun anggaran 2025, Pemkab Mukomuko mengalokasikan 166 unit laptop untuk guru SD dan 71 unit untuk guru SMP, dengan total 237 unit. Sementara itu, kebutuhan ideal guru SD dan SMP di seluruh kabupaten mencapai lebih dari 1.250 orang, sehingga program Sagusala dipastikan akan terus berlanjut secara bertahap setiap tahun hingga terpenuhi seluruhnya.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, M. Zum, ST melalui Kabid Dikdas, Ramon Hosky, ST menegaskan bahwa program ini merupakan langkah strategis agar tenaga pendidik mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat.
BACA JUGA:Digitalisasi Pendidikan Percepat Capaian Merdeka Belajar
BACA JUGA:Revitalisasi Sekolah Dorong Mutu Pendidikan dan Gerakkan Ekonomi Lokal
“Guru adalah ujung tombak pendidikan. Dengan adanya Sagusala, kita ingin memberikan dukungan nyata agar proses mengajar lebih mudah, efektif, dan relevan dengan kebutuhan zaman,” ujarnya.
Program ini juga sejalan dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko dalam meningkatkan mutu pendidikan, sekaligus memperkuat kinerja guru dalam memberikan pelayanan terbaik kepada peserta didik.
"Dengan pembagian laptop ini, Pemkab Mukomuko berharap kualitas pembelajaran semakin meningkat dan guru-guru dapat memaksimalkan teknologi sebagai bagian dari transformasi pendidikan daerah," pungkasnya. (rel)