Meski Gagal Berangkat, Ratusan CJH Mukomuko Tetap Legowo

Kasi Pelayanan Haji dan Umroh Kemenag Mukomuko, H Darmanto, MH-Radar Utara/ Wahyudi -

MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO — Harapan ratusan Calon Jamaah Haji (CJH) asal Kabupaten Mukomuko untuk segera menapakkan kaki di Tanah Suci pada musim haji 2026 harus kembali tertunda. Bukan karena kelalaian atau ketidaksiapan, melainkan akibat kebijakan baru pemerintah yang berdampak pada penurunan kuota keberangkatan secara drastis.

Jika sebelumnya Mukomuko memperoleh jatah keberangkatan hingga 167 orang, kini jumlah itu menyusut tajam dan hanya menyisakan 15 CJH yang dipastikan bisa berangkat. Dari jumlah tersebut, 9 orang merupakan jamaah reguler dan 6 lainnya masuk kategori lansia.

Kondisi ini menjadi gambaran nyata betapa panjang dan ketatnya antrean menuju Baitullah. Perubahan sistem penentuan kuota yang kini berbasis waiting list nasional membuat prioritas keberangkatan tidak lagi ditentukan oleh kuota daerah, melainkan berdasarkan siapa yang lebih dahulu mendaftar.

Kasi Pelayanan Haji dan Umrah Kementerian Agama Kabupaten Mukomuko, H. Darmanto, MH, menjelaskan bahwa aturan baru ini mengacu pada sistem antrean nasional yang diberlakukan pemerintah pusat. Jamaah yang lebih awal mendaftar otomatis akan mendapatkan prioritas lebih tinggi untuk diberangkatkan.

BACA JUGA:Biaya Haji 2026 Turun, Kuota CJH Mukomuko Tunggu Penetapan Provinsi

BACA JUGA:Kuota CJH Mukomuko 2026 Belum Jelas, Perekaman Biometrik Tetap Berjalan

“Sekarang tidak lagi dihitung berdasarkan kuota kabupaten seperti tahun-tahun sebelumnya. Sistemnya berdasarkan daftar tunggu nasional. Siapa yang lebih dulu mendaftar, dia yang lebih diutamakan. Dari data yang ada, pendaftar terbanyak berasal dari Kota Bengkulu yang sudah mendaftar sejak 2012,” ungkap Darmanto.

Sementara itu, mayoritas CJH asal Mukomuko baru mulai mendaftar pada 2015. Hal ini menyebabkan posisi mereka masih berada di belakang dalam antrean nasional, sehingga harus kembali bersabar menunggu giliran.

Meski diakuinya, kenyataan ini terasa berat, namun sikap para CJH Mukomuko justru menunjukkan kedewasaan luar biasa. Dengan hati lapang dan penuh keikhlasan, mereka menerima keputusan tersebut sebagai bagian dari ikhtiar dan takdir yang harus dijalani.

“Alhamdulillah, setelah kami jelaskan secara terbuka dan detail, seluruh calon jamaah dapat memahami kondisi ini. Mereka menerima dengan legowo, karena ini merupakan kebijakan nasional yang berlaku untuk semua daerah,” tambahnya.

BACA JUGA:Biaya Haji 2026 Turun, Kuota CJH Mukomuko Tunggu Penetapan Provinsi

BACA JUGA:Kuota CJH Mukomuko 2026 Belum Jelas, Perekaman Biometrik Tetap Berjalan

Darmanto juga tidak mempik, meski ada kekecewaan yang tersimpan, namun tetap terpancar semangat dan kesabaran yang mengajarkan arti tawakal dan ketulusan. Bagi para CJH Mukomuko, perjalanan menuju Tanah Suci mungkin belum tiba saat ini, namun keyakinan mereka tak pernah surut bahwa Allah SWT selalu memiliki waktu terbaik untuk setiap hamba-Nya.

"Mereka selalu menaruh harapan besar bisa datang memenuhi panggilan ibadah ke Tanah Suci. Mudah-mudahan saja mereka selalu diberi kesehatan hingga waktunya keberangkatan nanti," pungkasnya. (rel)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan