Bakal Ada Batalyon 146 di Bengkulu Utara
Kunjungan Pangdam II/Sriwijaya ke Bengkulu Utara, disambut oleh Bupati, Ir H Mian didampingi Wabup, Arie Septia Adinata, SE, M.AP bersama Forkopimda dan para pejabat daerah lainnya.-Radar Utara/Benny Siswanto-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kedatangan Panglima Daerah Militer (Pangdam) II Sriwijaya, Mayjend TNI, Yanuar Adil, ke Kabupaten Bengkulu Utara (BU), dirasakan seperti reuni.
Lumrah saja, jenderal yang memiliki spesialiasi kaveleri itu, pernah bertugas di Provinsi Bengkulu. Kala itu, ia menjabat sebagai Komandan Komando Resort Militer (Danrem) 041 Garuda Mas (Gamas).
Saat itu, Yanuar "pecah bintang" dari pangkat sebelumnya yakni Kolonel menjadi Brigjend.
"Maka saya seperti balik kampung saat ke Bengkulu ini," begitu kata Pangdam Yanuar, dalam sambutannya di Gadung Daerah, Rabu, 24 Januari 2024.
BACA JUGA:Perekrutan CPNS Mukomuko Diprioritaskan Tenaga Honorer
BACA JUGA:AWAS...Film Panas Picu Kekerasan dan Pelecehan, Hindari!
Pangdam disambut langung Bupati Ir H Mian, Wabup Arie S Adinata,SE,MAP serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda).
Usai jamuan, Yanuar lebih dulu di-doorstop awak media. Dari sana ia menyampaikan beberapa paparan inti. Selain memantau perkembangan kawasan program pangan di daerah.
Panglima Daerah Militer yang membawahi enam wilayah yang meliputi Provinsi Lampung, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Sumsel itu menginformasikan soal rencana pembangunan basis pertahanan militer Indonesia yang bakal dibangun di daerah.
Dia bilang, selain sudah di-declare dengan nama satuannya yakni Batalyon Infanteri (Yonif) 146. Rencana pembangunannya pun, kata dia, sudah disampaikan kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD).
BACA JUGA: Optimalkan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Mukomuko
BACA JUGA:BREAKING NEWS : Ketua dan Bendahara Program Eks PNPM jadi Tersangka Korupsi
Hanya saja, kata dia, rencana pembangunannya belum dilakukan, karena saat itu Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19. Sehingga fokus pemerintah dialihkan, sejalan dengan kebijakan refocusing anggaran di seluruh lembaga. Tak terkecuali TNI.
"Untuk pembangunan Yonif, kita sudah sampaikan ke KASAD. Hanya saja karena kondisi Covid-19, sehingga banyak dilakukan refocusing," ujarnya.