Keamanan Pangan Kunci Keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis
Siswa sekolah dasar menikmati santapan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kementerian Kesehatan menegaskan penerapan standar keamanan pangan secara ketat menjadi kunci keberhasilan program yang menyasar kelompok rentan seperti anak sekolah, ibu ham-Kemenkes-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan bahwa keamanan pangan menjadi faktor krusial dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program MBG menyasar anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan lansia sebagai kelompok rentan.
Hal ini ditegaskan melalui Surat Edaran Nomor HK.02.02/A/4954/2025 yang mengatur aspek keamanan pangan, kesiapsiagaan, serta respons cepat terhadap potensi keracunan pangan massal (KLB).
Program strategis nasional ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas gizi dan menekan angka stunting. Namun, keberhasilan program hanya dapat tercapai apabila standar keamanan pangan diterapkan secara ketat di setiap tahap penyelenggaraan.
BACA JUGA:Sambut Program MBG, Masyarakat Bumi Sari Harapkan Ini
BACA JUGA:Meriani Kunjungi Pesantren AFNA, Wujud Nyata Kepedulian Lewat Program MBG
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan pencegahan keracunan pangan adalah tanggung jawab bersama. "Keamanan pangan dalam Program Makan Bergizi Gratis bukan hanya soal mutu makanan, tetapi juga soal menjaga nyawa dan keberlangsungan program pemerintah,” kata Kunta.
Melalui surat edaran tersebut, Kemenkes meminta Dinas Kesehatan provinsi maupun kabupaten/kota berperan aktif dalam menjamin keamanan pangan.
Upaya ini mencakup pemenuhan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) pada setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), pelaksanaan inspeksi kesehatan lingkungan secara rutin, serta pelatihan keamanan pangan bagi penjamah makanan dan tenaga gizi melalui platform Learning Management System (LMS) Kemenkes.
Selain itu, pemenuhan standar gizi diperkuat melalui pembinaan penyusunan menu sesuai pedoman, pelatihan sistem manajemen penyelenggaraan makanan, edukasi gizi, serta pemantauan status gizi peserta program di sekolah dan posyandu.
BACA JUGA:Pastikan Menu Aman dan Bergizi, Dinkes Bakal Latih Penjamah Makanan MBG
BACA JUGA:MBG Ciptakan Generasi Sehat, Ekonomi Masyarakat Bangkit
Dalam kondisi darurat seperti munculnya gejala keracunan pangan massal, masyarakat diimbau segera menghubungi call center 119 atau fasilitas kesehatan terdekat.
Tim Gerak Cepat (TGC) akan ditugaskan melakukan investigasi epidemiologi dan uji sampel makanan di laboratorium terakreditasi, sementara seluruh laporan KLB harus segera disampaikan ke Public Health Emergency Operation Center (PHEOC) melalui nomor 0877-7759-1097.