Penanganan Longsor Jalan Lintas Rejang Lebong-Lebih Jadi Prioritas
Penanganan longsor yang menutupi badan jalan lintas Rejang Lebong-Lebong-Doni Aftarizal/Radar Utara-
Yang terpenting, tambah Rohidin, saat ini sudah bisa dipastikan kelancaran mobilitas masyarakat dalam kondisi darurat sudah mulai berjalan.
"Kita pun mengapresiasi seluruh pihak yang sudah terlibat dalam penanganan longsor tersebut, serta membantu masyarakat yang melintas," tambahnya.
BACA JUGA: Giliran PTT TAS Sambangi DPRD Bengkulu, Minta Usulkan Formasi ASN
BACA JUGA:Penyaluran BBM Subsidi Ditargetkan Tepat Sasaran
Sementara, Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Tejo, Suroso, ST, M.Si mengemukakan, sejak dilakukan penanganan, kendaraan masyarakat sudah bisa melintas.
"Hari ini juga penanganan kita fokuskan, sehingga nantinya kondisi jalan Rejang Lebong-Lebong bisa seperti sedia kala. Diperkirakan penanganan ini memakan waktu 4 hingga 5 hari," jelas Tejo.
Dibagian lain, Kepala Pelaksana BPBD Lebong, Tantomi mengharapkan agar musibah longsor di Rimbo Pengadang segera diatasi secara permanen.
"Jalur lintas tersebut merupakan jalan satu-satunya dalam mendukung mobilitas masyarakat. Sehingga pada saat longsor melanda, arus kendaraan lumpuh total," singkat Tantomi.
BACA JUGA:Pemilu 2024 Jadi Tantangan Kelanjutan Pembangunan Jalan TOL Bengkulu
BACA JUGA:Pengembangan BBI Jadi Kunci Penting Budidaya Ikan
Sebagaimana diketahui, peristiwa longsor yang menutupi badan jalan lintas Rejang Lebong-Lebong terjadi Minggu, 21 Januari 2024. Longsor tersebut menutupi badan jalan tepatnya di Desa Talang Ratu Kecamatan Rimbo Pengadang Kabupaten Lebong.
Bencana tersebut disebabkan tingginya intensitas curah hujan sehingga memicu terjadinya longsor. Ditambah lagi bencana longsor tersebut memang cukup sering terjadi.
Longsor ini sempat mengganggu aktivitas dan mobilisasi masyarakat untuk beberapa saat. Namun demikian, aksi cepat tanggap yang dilakukan oleh pemerintah melalui instansi dan lembaga terbaik, dapat meminimalisir risiko kelumpuhan aktivitas dalam jangka panjang.
Meski demikian, sebagian besar warga berharap agar pemerintah dapat melakukan perbaikan dan penanganan secara permanen. Pasalnya, titik ini merupakan salah satu titik rawan bencana ketika terjadi musim penghujang dengan intensitas tinggi.
BACA JUGA: Mobilisasi Material, Dua Pelabuhan di Enggano Difungsikan