BPBD Mukomuko Inventarisir Dampak Banjir di Pulau Makmur dan Tebing Sungai TPI yang Jebol
Kabid Kedaruratan BPBD Mukomuko, Ahmad Hidayat Syah.-Radar Utara/Wahyudi-
MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Mukomuko pada Minggu malam, 14 September 2025, menimbulkan dampak serius bagi warga Kecamatan Ipuh.
Luapan Sungai Barang Muar di Desa Pulau Makmur meluber hingga merendam sedikitnya 20 rumah warga, dengan ketinggian air mencapai setengah meter.
Meski tidak menelan korban jiwa, warga sempat dibuat panik. Banyak yang sibuk menyelamatkan barang berharga agar tidak terendam, bahkan sebagian keluarga harus mengungsi sementara ke rumah kerabat yang lebih aman hingga kondisi kembali normal.
Tak hanya permukiman, banjir juga merusak bangunan pengaman tebing di sekitar Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Derasnya arus membuat bronjong penahan sungai jebol, sehingga memunculkan kekhawatiran baru bagi masyarakat.
Pasalnya, kawasan TPI menjadi pusat aktivitas ekonomi dan nelayan setempat yang setiap hari menggantungkan hidup di sana.
BACA JUGA:Terendam Banjir, Warga Tanjung Harapan Mulai Pulihkan Kondisi
BACA JUGA:Banjir Rendam Belasan Rumah di Tanjung Harapan, Warga Siaga
Menanggapi hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mukomuko langsung bergerak cepat. Kepala Pelaksana BPBD, Ruri Irwandi, ST, MT, melalui Kabid Kedaruratan, Ahmad Hidayat Syah, Senin, 15 September 2025 menyatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan. Tim gabungan dalam waktu dekat akan turun untuk melakukan pendataan sekaligus menginventarisir kerugian warga.
“Tim segera turun ke lokasi. Kami juga terus berkoordinasi dengan pemerintah desa agar kebutuhan mendesak warga yang terdampak dapat segera ditangani,” ungkap Ahmad Hidayat Syah.
Lebih lanjut, BPBD mengimbau masyarakat agar tetap siaga menghadapi kondisi cuaca yang sulit diprediksi. Intensitas hujan yang masih tinggi dikhawatirkan dapat memicu banjir susulan.
“Kami berharap warga, khususnya yang tinggal di bantaran sungai, selalu berhati-hati dan siap menghadapi kemungkinan terburuk. Kesiagaan adalah kunci di tengah cuaca ekstrem seperti sekarang,” pungkasnya. (rel)