Iklan doni 2

Menguak Tabir Mitos Larangan Bedug di Desa Jatisawit dan Jatisawit Lor Jawa Barat

Penasaran mitos apa yang terdapat di desa Jatisawit dan Jatisawit Lor? Cari tahu alasan di balik larangan menabuh bedug di dua desa unik ini di Jawa Barat.-sinerginkri.com-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dua desa yakni Desa Jatisawit dan Desa Jatisawit Lor yang terletak di Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu ternyata menyimpan mitos yang telah diwariskan oleh para leluhur secara turun temurun ke masyarakat yang ada di dua desa tersebut.

Menurut masyarakat setempat mengatakan jika mitos yang ada di dua desa tersebut ialah larangan untuk menabuh bedug serta kentongan.

Larangan menabuh bedung serta kentongan tersebut bukanlah sekadar larangan biasa, akan tetapi larangan tersebut sebuah kepercayaan dari masyarakat yang berhubungan dengan legenda siluman buaya yang hingga saat ini masih dipercaya oleh masyarakat di dua desa tersebut.

Menurut cerita, pada masa lalu, cerita mitos itu berawal dari ketika seorang  yang bernama Ki Talun Kanta yang merupakan Kepala Desa Jatisawit menemukan seekor anak buaya yang konon merupakan siluman buaya.

BACA JUGA:Bukan Sekadar Kota Transit: Pahami Arti Nama Cirebon dan Sejarahnya!

BACA JUGA:Mengapa Cut Nyak Dien Diasingkan Belanda ke Sumedang, Jawa Barat 1906? Demi Redam Perlawanan!

Sehingga kejadian tersebut menjadi awal mula tentang mitos larangan menabuh bedug di dua desa yang ada di Indramayu tersebut.

Ada juga masyarakat yang mengatakan jika mitos yang ada di dua desa tersebut akan berhubungan erat dengan kepercayaan tentang keberadaan sosok siluman buaya.

Masyarakat meyakini bahwa larangan menabuh bedug di Desa Jatisawit dan Jatisawit Lor berasal dari kisah legenda siluman buaya yang masih menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka. Cerita ini terkait dengan tokoh siluman buaya yang dianggap memiliki pengaruh besar di dua desa tersebut.

Ki Kuwu yang merupakan kepala desa pertama Desa Jatisawit Lor ialah sosok penting dalam cerita mitos ini. Konon diceritakan jika Ki Kuwu memiliki seorang putri yang cantik bernama Suniah.

BACA JUGA:Dari Alun-alun Indramayu hingga Pantai Eretan: Daftar Tempat Angker Paling Populer

BACA JUGA:Indramayu Kota Mangga: Mengungkap Asal Usul Nama dan Sejarah Kerajaannya, Siapa Endang Darma Ayu?

Sementara itu, Ki Lebe Talun Kanta yang merupakan Kepala Desa Jatisawit, memelihara seekor anak buaya yang ternyata buaya tersebut bukanlah buaya biasa akan tetapi siluman buaya yang bernama Ki Jumad.

Singkat cerita, kisah cinta antara Suniah yang merupakan anak dari kepala desa Jatisawit Lor dengan Ki Jumad yang merupakan jelmaan buaya, menjadi pusat cerita dari masyarakat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan