Sebulan Berlalu, Jagung Tak Kunjung Masuk ke Bulog, Rp 5.500 per kg
Kepala Gudang Bulog Taba Tembilang, Henopi-Radar Utara/Benny Siswanto-
Lahan pertanian kering, di sekitar Arga Makmur dan sekitarnya, terlihat hanya sedikit sekali yang bertanam jagung. Masyarakat masih menekuni perkebunan jangka panjang, mulai dari sawit, karet, jengkol, kopi dan lain sebagainya.
Namun, tidak menutup kemungkinan harga yang ditawarkan oleh Bulog masih kurang menarik perhatian masyarakat setempat.
"Tadi tidak tau kalau masyarakat kurang tertarik dengan harga yang ditetapkan itu,"sambungnya.
Ditegaskannya, Bulog adalah sebagai wadah pemerintah untuk menjaga ketersediaan pangan, stabilitas harga pangan, hingga distribusi kebutuhan pokok beras, daging, dan lainnya baik dalam bentuk komersial maupun sosial.
“Yang jelas, kami disini sifatnya menampung saja. Kalau ada masyarakat mau jual jagung kesini sesuai standar, maka akan kami beli,”tuntasnya.