Pandangan Gubernur Jabar Soal Tentangan Program Barak Militer Gagal
Pandangan Gubernur Jabar Soal Tentangan Program Barak Militer Gagal-Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Tantangan dan tentangan atas program barak militer ala Dedi Mulyadi, tak lepas dari konflik politik yang terjadi di Tatar Sunda sana. Kiblat politik ini yang disinyalir Gubernur Dedi, terus berupaya upaya membangun karakter luhur penerus bangsa ini segera gagal. Meski, Dedi tak pernah gentar.
Mantan politisi Golkar yang kini berlabuh ke Gerindra itu mengatakan, mereka yang mencoba menggalkan programnya adalah kelompok yang menjadikan politik sebagai tujuan utama di hidup. Mengutip dari tayangan KompasTV dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Lapangan Gasibu, Bandung, Selasa 20 Mei 2025.
"siapa yang berharap ini gagal? Untuk yang nyinyir dan para pembenci yang menjadikan politik sebagai tujuan hidupnya," lantang Dedi, dalam pidatonya.
Lebih lanjut, ia menegaskan pihak-pihak yang terlibat tersebut tidak mampu untuk membedakan antara kepentingan politik dan kepentingan kebangsaan. Di sisi lain, Dedi juga menyindir walaupun ada kebijakan yang baik, ini akan tetap dicap buruk apabila tidak sejalan dan sesuai dengan politik.
BACA JUGA:Dedi Mulyadi, Umbu Anne dan Politik Purwakarta, Golkar ke Gerindra yang Kini Menduda
BACA JUGA:Ternyata Ini Hobi Dedi Mulyadi, Sudah Memiliki 70 Karya
"Kendati ada kebijakan yang baik, sebab beda kepentingan politiknya dia akan mengatakan buruk, dan kendati kebijakannya buruk karena sama kepentingan politiknya akan dikatakan baik." tegas Sarjana Hukum lulusan Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman, Purwakarta tahun 1999 ini.
Melalui gaya khasnya, ia menyebutkan bahwa mereka sebagai orang-orang yang tak mempunyai semangat nasionalisme dan mempertuhankan politik setiap saat.
Bahkan dalam pidatonya, Gubernur Jawa Barat itu menegaskan program pendidikan ini bukan hanya sebagai bentuk militerisasi, melainkan sebagai semangat untuk membangun karakter serta kedisiplinan pada pelajar.
"Ini semangat militer bukannya militerisasi," ujar Dedi menegas.
BACA JUGA:Julukan 'Bapak Aing' untuk KDM, Ternyata Ini Kisah Asal Muasalnya
BACA JUGA:Dedi Mulyadi Si Anak Tentara yang Jadi Gubernur Jawa Barat
Selain itu, ia juga mempertanyakan dimana letak kesalahan bila siswa dibangunkan pada pukul 4 pagi, atau dimintai membersihkan serta merapikan tempat tidur. Menurutnya, ini tentu bagian dari upaya untuk membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab.
Dedi yang anak tentara menegaskan, momen Hari Kebangkitan Nasional, ia meresmikan Sekolah Kebangsaan Jawa Barat Istimewa yang akan dipusatkan di Dodik Lembang.