Julukan 'Bapak Aing' untuk KDM, Ternyata Ini Kisah Asal Muasalnya
Julukan 'Bapak Aing' untuk KDM, Ternyata Ini Kisah Asal Muasalnya -Tangkapan Layar dari Tiktok @dedimulyadiofficial-
RADARUTAR.BACAKORAN.CO - Masyhur sosok Dedi Mulyadi di pentas perpolitikan nasional, tidak lepas dari kontroversinya. Figurnya yang ditransmisi secara cepat di media sosial miliknya mulai dari instagram, youtube, facebook bahkan tiktok, membuat rakyat tanah Pasundan kian menaruh hati.
Kampanye menarik dan terukur sebagai sosok Sunda Wiwitan yang di-branding oleh Dedi hingga mengantarkannya menjadi Gubernur Jawa Barat pengganti Ridwan Kamil dengan figur yang lebih melekat dengan karakteristik politik lokal, membawanya meraih julukan rakyat dengan sebutan "Bapak Aing" yang berarti Bapak Kami.
"Bapak Aing" bukan sekedar panggilan biasa. Panggilan primordial itu menjadi sinyal citra Dedi Mulyadi yang menempatkan diri sebagai sosok yang mencerminkan kedekatan serta rasa hormat masyarakat Jawa Barat terhadap figur yang telah dianggap mampu untuk mewakili aspirasi masyarakat Tatar Sunda.
Awal mulanya Kang Dedi Mulyadi (KDM) dipanggil "Bapak Aing" ini bermula dari masa jabatan Dedi Mulyadi sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode yakni pada tahun 2008 hingga 2018.
Dengan gaya kepemimpinan KDM yang dikenal merakyat, responsif terhadap permasalahan masyarakat, dan sering turun langsung ke lapangan sehingga menjadi fondasi kuat munculnya julukan "Bapak Aing" tersebut.
Konten-konten tersebut bukan hanya menampilkan kegiatan Kang Dedi Mulyadi dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin daerah, akan tetapi juga momen-momen interaksi humanis dengan masyarakat yang ia temui.
BACA JUGA:Dedi Mulyadi Si Anak Tentara yang Jadi Gubernur Jawa Barat
BACA JUGA:6 Bulan di Barak? Kontroversi Dedi Mulyadi, Begini Respon Mabes TNI hingga KPAI
Visualisasi yang menarik serta narasi yang mudah dipahami telah membuat konten-konten Kang Dedi Mulyadi sangat mudah diterima oleh berbagai kalangan masyarakat. Bukan hanya itu saja, platform sosial media TikTok juga turut ambil andil dalam mempopulerkan julukan "Bapak Aing" ini.
Salah satu kisah yang viral di TikTok ialah kisah tentang anak angkat Dedi Mulyadi yang bernama Egi. Egi ialah seorang anak yang menjadi korban perundungan lalu kemudian diangkat menjadi anak asuh oleh Kang Dedi Mulyadi.
Setelah itu, Egi kemudian dimasukkan ke salah satu pesantren bersama anak asuh Kang Dedi lainnya. Egi disebut-sebut sebagai orang pertama yang memanggil Kang Dedi Mulyadi dengan sebutan "Bapak Aing".
Sehingga kisah ini menyentuh hati banyak pengguna TikTok, yang lalu kemudian ikut menggunakan sebutan tersebut di dalam berbagai konten yang terkait dengan Kand Dedi Mulyadi.
Hal ini juga menunjukkan bahwa sebutan "Bapak Aing" tidak hanya berasal dari kalangan orang dewasa, akan tetapi juga berasal dari generasi muda. Fenomena "Bapak Aing" ini memiliki implikasi politik serta sosial yang sangat signifikan.
BACA JUGA:Bongkar Gaya Blusukan Dedi Mulyadi, Ternyata Ini Alasan Operasi Dadakan Tanpa Rapat