Gawat! 70% Pelajar Mengalami Ini, Tapi Jarang Disadari Guru dan Orang Tua
Gawat! 70% Pelajar Mengalami Ini, Tapi Jarang Disadari Guru dan Orang Tua-Radar Utara / Wahyudi Ndut-
BACA JUGA:Pelajar di Daerah Pinggiran, Kapan Program MBG Tiba?
Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat berujung pada burnout dan keinginan untuk menyerah pada pendidikan itu sendiri.
Kurangnya Kesadaran Orang Tua dan Guru
Salah satu penyebab utama masalah ini tidak segera tertangani adalah kurangnya kesadaran dari orang tua dan guru.
Banyak yang masih memprioritaskan pencapaian akademik tanpa memperhatikan proses emosional dan psikologis yang dialami anak.
Guru mungkin hanya fokus pada hasil ujian, sementara orang tua sibuk dengan pekerjaan atau sibuk membandingkan anak mereka dengan yang lain.
Padahal, peran guru dan orang tua sangat krusial dalam mengenali tanda-tanda gangguan mental pada pelajar.
BACA JUGA:Kaji Larangan Pelajar Bawa Ranmor ke Sekolah
BACA JUGA:Program Seragam Gratis Tahun 2025 Ada Lagi? Beasiswa Pelajar Berprestasi Tetap Ada
Perubahan perilaku seperti menarik diri, mudah marah, sering mengeluh sakit tanpa sebab fisik yang jelas, atau penurunan prestasi yang mendadak harus menjadi alarm untuk segera mengambil tindakan.
Pendidikan Bukan Sekadar Nilai
Kita harus mengubah cara pandang tentang pendidikan.
Pendidikan bukan hanya soal nilai di atas kertas, tetapi juga tentang membentuk manusia yang sehat secara mental dan emosional.
Menjadikan sekolah sebagai tempat yang aman dan suportif adalah langkah awal.
Memberikan ruang bagi siswa untuk berbicara, memahami tekanan yang mereka alami, serta menyediakan layanan konseling di sekolah merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi.