Desa Sekapuk Gresik, Desa Miliarder Hasil Gotong Royong Warga
Desa Sekapuk Gresik--
Belum lama ini kita dibuat takjub dengan salah satu desa wisata di Indonesia yang digadang-gadang menjadi “Desa Miliarder”. Ya, desa wisata tersebut adalah Desa Sekapuk yang terletak di Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Tidak ada yang mengira pencapaian yang didapatkan Desa Sekapuk ini, terlebih lagi di tengah pandemi COVID-19. Padahal sebelumnya Desa Sekapuk tercatat sebagai desa termiskin, sekaligus tertinggal di Kabupaten Gresik.
Tentu pencapaian ini tidak bisa dipisahkan dari peran Kepala Desa Sekapuk, dan 6.000 warga desa setempat yang berkeinginan bangkit di tengah pandemi. Dengan kegigihan dan kerja keras seluruh elemen masyarakat, akhirnya Desa Sekapuk menjadi desa yang maju dan dapat meningkatkan perekonomian warganya.
Lantas, bagaimana cerita Desa Sekapuk hingga bisa dilabeli “Desa Miliarder”? Untuk mencapai posisi saat ini bukanlah hal yang mudah. Bahkan, menurut Kepala Desa Sekapuk, Abdul Halim, yang dikutip dari laman lokadata mengatakan, membutuhkan waktu setahun untuk proses pembangunan desa wisata menjadi seperti sekarang hingga dapat menyejahterakan warganya.
BACA JUGA:Kepulauan Seribu, Sepotong Surga di Ujung Jakarta
Satu hal yang menarik dari proses pembangunan desa ini adalah, setiap kegiatan atau program yang dijalankan dilakukan sepenuhnya secara mandiri. Desa Sekapuk tidak menggunakan bantuan pemerintah daerah, maupun bantuan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari sebuah perusahaan.
Semua dana yang didapatkan adalah hasil dari patungan warga Desa Sekapuk, dan pemerintah desa yang kemudian dikumpulkan ke BUMDes. Bukan hanya itu saja, bahkan setiap warga desa diangkat langsung menjadi investor untuk mengembangkan Desa Sekapuk. Mengapa demikian?
Kepala Desa Sekapuk mengatakan jika keberhasilan pembangunan wisata yang dikelola BUMDes memang sudah semestinya dirasakan masyarakat. Dari situlah dirinya melibatkan warganya menjadi pemilik langsung, alias investor.
Tak hanya itu saja, seperti dijelaskan dari laman resmi Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Abdul Halim: kunci keberhasilan membangun Desa Sekapuk adalah “GILA”; Gagasan, Ide, Langsung, dan Aksi. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana perangkat desa membuktikan kerja nyata, dan menjalin hubungan yang baik dengan warganya.
Pendapatan Desa Sekapuk Terus Meningkat
Keberhasilan Desa Sekapuk berawal dari bekas galian tambang kapur yang disulap menjadi destinasi wisata yang menarik. Wahana ini bernama Selo Tirto Giri (Setigi) yang dibuka pada 2019. Menariknya, wahana ini dikerjakan dari hasil patungan warga dan pemerintah desa.
Konsep wisata Selo Tirto Giri memberikan pengalaman berlibur yang berbeda dengan lain. Karena kita bisa melihat langsung tebing tinggi menjulang sisa galian tambang yang tampak gagah dan eksotik bak zaman Yunani kuno.
Kita juga bisa melihat ornamen pahatan yang cantik pada tebing tersebut seperti Patung Gupala, Dwarapala, Candi Topeng Nusantara, hingga patung Semar. Selain itu, kita juga bisa melihat langsung jembatan yang berdiri megah, beberapa bangunan rumah tradisional, hingga berbagai wahana wisata air yang tak kalah menarik.
Berkat keberhasilannya menyulap tempat wisata tersebut, membuat pemasukan Desa Sekapuk pelan-pelan terus meningkat. Mengutip dari laman desa.lokadata; pada 2018 Pendapatan Asli Desa (PADes) Desa Sekapuk mencapai sekitar Rp575,7 juta.
Sedangkan pada 2019 ada peningkatan yang cukup signifikan, yaitu Rp929 juta. Bahkan, hingga Oktober 2020 pendapatannya makin melejit, yaitu mencapai Rp1,4 miliar.
Pemasukan Desa Sekapuk tidak hanya dari tempat wisata Selo Tirto Giri saja. Menurut Kepala Desa Sekapuk, BUMDes Desa Sekapuk memiliki empat jenis usaha, seperti wisata Selo Tirto Giri, PDAM, pengolahan sampah, dan tambang kapur.
Menakjubkan, dari keempat usaha tersebut, BUMDes Desa Sekapuk berhasil meraup laba bersih sebesar Rp7 miliar pada 2020. Artinya, Desa Sekapuk turut menyumbang Pendapatan Asli Desa sebesar Rp2,047 miliar!
Desa Sekapuk Sejahterakan Warga
Semua yang dilakukan oleh pemerintah Desa Sekapuk tentunya untuk mengutamakan kesejahteraan warganya. Bukan hal yang patut dianggap remeh, sebab setiap pencapaian Desa Sekapuk berhasil mengatasi pengangguran serta meringankan beban warga akibat pandemi COVID-19.
BACA JUGA:Sensasi Gulai Siput Sedut ala Melayu
Dalam 3 tahun terakhir, Desa Sekapuk berhasil membuka lapangan pekerjaan bagi 899 kepala keluarga. Bahkan, sekarang di “Desa Miliarder” ini hampir tidak ada warga yang menganggur!
Di sisi lain, pendapatan masyarakat Desa Sekapuk pun mengalami peningkatan. Jika sebelumnya pendapatan hanya sekitar Rp400 ribu per bulan, saat ini telah mencapai Rp6-7 juta per bulan.
Pencapaian yang didapatkan tentu tidak hanya sampai di situ. Pada 2020, Desa Sekapuk berhasil menjadi contoh dalam kebangkitan Ekonomi Desa di Jawa Timur. Tidak tanggung-tanggung, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa, dan Kementerian BUMN memberikan penghargaan “Desa Brilian Terbaik se-Indonesia”, karena dapat mengelola pemerintah desa dan BUMDes dengan baik.
Sumber : kemenparekraf.go.id