PSU Pilkada BS, KPU RI Panggil KPU BS

Anggota KPU RI, Yulianto Sudrajat, S.Sos, M.Ikom-instagram KPU RI-
BENGKULU RU - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI) mengaku telah memanggil KPU Bengkulu Selatan (BS), terkait pelaksanaan Pemugutan Suara Ulang (PSU) di kabupaten tersebut.
Ini disampaikan Anggota KPU RI, Yulianto Sudrajat, S.Sos, M.Ikom dalam Focus Group Discussion (FGD) evaluasi Pilkada serentak 2024 yang digelar KPU Provinsi Bengkulu.
Menurut Yulianto, berdasarkan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), Kabupaten Bengkulu Selatan bakal menggelar PSU pada Pilkada.
"Pelaksanaan PSU ini harus dilakukan paling lambat 60 hari sejak keputusan MK dikeluarkan. Ini menegaskan pentingnya penyelenggaraan PSU untuk memastikan proses demokrasi berjalan adil dan transparan," ungkap Yulianto.
BACA JUGA:Pengelolaan Keuangan di KPU Bengkulu, 3 Poin Ini Disorot BPK
BACA JUGA:Kelebihan Surat Suara di TPS Khusus 901, Bawaslu Minta KPU Akui Kurang Cermat
Sejauh ini, lanjut Yulianto, KPU BS telah mengonfirmasi kesiapan mereka untuk melaksanakan PSU Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati BS.
“Kita telah berkoordinasi dengan KPU dan Pemda BS. Kalau terkait anggaran untuk pelaksanaan PSU, sepenuhnya ditanggung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) BS," kata Yulianto.
Hanya saja, sambung Yulianto, jika pemkab mengalami keterbatasan anggaran, maka sebaiknya berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu.
"Kita juga sedang berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait anggaran ini. Jika ada keterbatasan, Pemkab dapat berkonsultasi dengan Pemprov,” ujar Yulianto.
BACA JUGA:Pengelolaan Keuangan di KPU Bengkulu, 3 Poin Ini Disorot BPK
BACA JUGA:Kelebihan Surat Suara di TPS Khusus 901, Bawaslu Minta KPU Akui Kurang Cermat
Yuliarto menambahkan, pihaknya telah memanggil perwakilan dari 24 daerah yang menggelar PSU, termasuk Kabupaten BS guna memastikan kesiapan mereka, termasuk persoalan anggaran.
“Kita berharap tidak ada kendala berarti dalam penyelenggaraan PSU. Jika ada masalah, maka harus kita carikan bersama solusinya seperti apa," tambah Yulianto.