Memberatkan Ortu Murid, Gubernur Helmi Larang Studytour dan Wisuda

H. Helmi Hasan, SE-Radar Utara/ Doni Aftarizal-

BENGKULU, RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Gubernur Bengkulu H. Helmi Hasan, SE melarang penyelenggaraan study tour dan wisuda, khususnya pada jenjang pendidikan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu.

Larangan tersebut diambil untuk menjawab banyaknya keluhan dari orang tua (Ortu) atau wali murid, yang merasa terbebani dengan biaya tambahan untuk kegiatan tersebut.

Gubernur Helmi Hasan menegaskan, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), kepala sekolah mulai dari PAUD/TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK tidak diperkenankan mengadakan study tour.

"Termasuk wisuda yang berpotensi menjadi beban ekonomi bagi orang tua atau wali murid," tegas Helmi.

BACA JUGA:Gubernur Helmi Hasan Wacanakan Retreat di Bumi Merah Putih

BACA JUGA:Bumi Merah Putih, Helmi Hasan: Menjaga Semangat Kebangsaan

Menurut Helmi, keputusan ini diambil sebagai tanggapan atas banyaknya laporan dari wali murid, yang merasa keberatan dengan biaya studytour dan wisuda.

"Apalagi kegiatan itu tidak esensial dengan lingkungan pendidikan," kata Helmi yang saat ini tengah mengikuti retreat di Magelang Jawa Tengah, Selasa 25 Februari 2025.

Dilanjutkan Helmi, dalam beberapa tahun terakhir, tren perjalanan wisata edukatif dan acara wisuda semakin marak dilakukan sekolah-sekolah pada berbagai jenjang pendidikan.

"Alih-alih menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi siswa, kegiatan tersebut justru membebani secara finansial. Banyak orang tua atau wali murid mengeluhkan biaya yang harus dikeluarkan," papar Helmi.

Mulai dari transportasi, sambung Helmi, akomodasi, konsumsi, hingga berbagai keperluan tambahan lainnya. Bagi keluarga dengan keterbatasan ekonomi, pengeluaran tersebut menjadi tekanan yang tidak perlu.

BACA JUGA:Dapat Ucapan Selamat, Helmi Hasan Tunggu Kedatangan Habib Syech ke Bengkulu

BACA JUGA:Pilkada Usai, Helmi Hasan: Ayo Bersatu Bangun Bengkulu

"Maka dari itu kita menilai pendidikan harus tetap menjadi prioritas utama, tanpa adanya tekanan finansial dari kegiatan yang tidak wajib," ujar Helmi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan