Alih Fungsi Lahan Pertanian Ancam Menurunnya Produksi Gabah di Mukomuko

Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, Fitriyani Ilyas, SPt-Radar Utara/ Wahyudi -
MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko berkomitmen untuk menangani permasalahan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan perkebunan sawit yang terjadi di sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Mukomuko.
Sebab jika masalah itu tidak segera dihentikan. Dapat dipastikan berdampak pada menurunnya produksi gabah di daerah ini.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Fitriyani Ilyas, SPt ketika dikonfirmasi meminta kepada seluruh pihak agar dapat bersama-sama menghentikan aktivitas alih fungsi lahan pertanian yang sekarang masih dilakukan oleh sebagian warga.
Seperti yang terjadi di Kecamatan Air Manjunto, Kecamatan Lubuk Pinang, dan sejumlah kecamatan yang lainnya.
BACA JUGA:Bulog Wajib Serap Gabah Harga Rp 6.500 per kg
BACA JUGA:Stabilitas Harga Gabah, Bulog Siap Tampung Gabah Hasil Panen Petani
"Alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan perkebunan harus segera dihentikan demi ketahanan pangan daerah dan nasional. Dan masalah ini memerlukan keseriusan penanganan dari semua pihak," katanya.
Ia juga menyatakan, dari hasil investigasi di lapangan. Alih fungsi lahan pertanian pangan yang dilakukan oleh sejumlah warga itu, dilatarbelakangi beberapa faktor.
Namun faktor yang sangat dominan, yaitu tidak tersedianya jaringan irigasi. Selama ini, pemilik lahan sudah cukup sabar. Mereka menanam padi di atas lahan mereka dengan mengandalkan air tadah hujan.
Namun karena cuaca di daerah tidak menentu. Maka petani sering gagal panen karena ketersediaan air tidak cukup untuk tanaman padi sawahnya.
"Dengan kondisi itulah meraka berganti tanaman dari padi ke sawit. Saya juga tidak menyalahkan petani. Ini mereka lakukan karena kondisinya tidak mendukung. Dan inilah menjadi pekerjaan kita bersama agar alih fungsi lahan tidak terus meluas. Caranya yaitu kebutuhan petani harus dicukupi," ujarnya.
BACA JUGA:Kebijakan Kenaikan HPP Gabah Belum Dirasakan Petani, Harga Gambah Masih Rp5.500/Kg
BACA JUGA:HPP Gabah Naik, Harga Beras Naik?
Fitri juga menjelaskan, fenomena alih fungsi lahan pertanian tidak hanya merugikan petani dan masyarakat pedesaan. Karena hal ini dapat mengancam kemandirian ketahanan dan kedaulatan pangan.