Mukomuko Bakal Dibangun Gudang Bulog

MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko menyatakan. Pihak Badan Urusan Logistik (Bulog), telah merancang bakal membangun gudang Bulog untuk menampung gabah hasil panen padi para petani di Kabupaten Mukomuko.

"Kami sudah bertemu dengan pihak bulog untuk membahas pembagunan gudang gabah tersebut," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Mukomuko, Elxandi Utria Dharma, STp, MEc, DEv ketika dikonfirmasi, Rabu, 5 Februari 2025.

Ia menerangkan, jika pihak Bulog jadi membangun gudang bulog di daerah ini. Tentu akan mempermudah petani sawah untuk menjual hasil panen atau gabahnya.

Dan rencana pembangunan gudang gabah itu untuk jangka panjang. Demi terwujudnya pembangunan gudang tersebut, Pemkab Mukomuko diminta menyediakan lahan untuk bangunan gudang bulog tersebut.

BACA JUGA:Stabilitas Harga Gabah, Bulog Siap Tampung Gabah Hasil Panen Petani

BACA JUGA:Serap Gabah Petani, Bulog Bengkulu Pastikan Ikuti Keputusan NFA

“Jadi tugas kami hanya menyediakan lahan untuk dibangun gudang bulog,” ujarnya.

Elxandi menambahkan, sekarang ini pihaknya masih mencari tempat ataupun gudang sementara untuk menampung hasil panen petani sawah sebelum pihak Bulog membangun gudang.

Dan untuk tempat ataupun gudang yang ia cari itu merupakan solusi sementara saja. Pihaknya juga sudah melaporkan hal ini ke Sekretaris Daerah (Sekda) Mukomuko agar bisa dibahas.

“Mudah-mudahan saja, gudang sementara segera kita dapatkan sembari menunggu dibangunnya gudang bulog secara permanen," jelasnya.

BACA JUGA:Menguji HPP di Daerah, Bulog vs Tengkulak dan Syarat Lengkap Kualifikasi Serap Gabah dan Beras 2025

BACA JUGA:HPP Gabah Dikerek, Bulog Diminta Serap Gabah di Daerah

Terkait hasil panen gabah di Mukomuko di bulan Februari 2025 ini. Ia menerangkan, pihak bulog akan langsung mengambil gabah petani dan langsung dibawa ke Bengkulu selama belum ada gudang bulog sementara dan permanen.

"Benar, selama belum ada gudang bulog, hasil pembelian gabah petani akan langsung dibawa ke Bengkulu," pungkasnya. (*)