Ilmu Leak Bali: Antara Mitos dan Realitas Spiritual

Leak Bali-Tred Media-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Fenomena leak dalam tradisi Bali kembali menjadi sorotan setelah munculnya berbagai cerita mistis di masyarakat. 

Ilmu yang kerap disalahartikan sebagai praktik ilmu hitam ini ternyata memiliki makna spiritual yang lebih dalam.

Leak didefinisikan sebagai jelmaan binatang seperti kera, babi, dan ayam yang digunakan untuk menakut-nakuti seseorang. 

Namun pada hakikatnya, leak merupakan upaya spiritual untuk melampaui batasan diri melalui praktik meditasi.

BACA JUGA:Misteri Mencekam di Tengah Laut Jawa: Kisah Oreng Pote yang Meresahkan Warga Pulau Bawean

BACA JUGA:Fenomena Suanggi: Jejak Ilmu Hitam yang Meresahkan Warga NTT

"Ilmu leak sebenarnya merupakan upaya memperoleh pengalaman dalam melampaui diri melalui meditasi, berbeda dengan ilmu hitam yang bertujuan merugikan orang lain," jelas sumber yang mendalami budaya Bali.

Berdasarkan catatan sejarah, legenda leak muncul pada abad ke-11 Masehi saat pemerintahan Raja Erlangga. 

Cerita yang paling terkenal berkaitan dengan sosok Calonarang, seorang janda yang diyakini memiliki kemampuan supernatural.

Asosiasi Parapsikologi Nusantara mencatat, ilmu leak terdokumentasi dalam beberapa kitab lontar, termasuk Lontar Cambra Berag, Lontar Sampian Emas, Lontar Tanting Emas, dan Lontar Jung Biru.

BACA JUGA:Legenda Batu Belah Batu Betangkup yang Hingga Kini Masih Menjadi Kisah Tragis Penuh Misteri

BACA JUGA:Pasar Hantu di Gunung Lawu, Misteri yang Seringkali Menarik Perhatian Para Pendaki

Dalam kitab-kitab tersebut, ilmu leak terbagi menjadi tiga tingkatan.

Tingkat terendah memungkinkan transformasi menjadi berbagai binatang. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan