Panen Tak Serentak di Daerah

Panen Tak Serentak di Daerah-Radar Utara/Benny Siswanto-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Upaya pemerintah menghimpun kebutuhan nasional dari petani lokal, akan dihadapkan dengan fakta pertanian di sejumlah daerah seperti Bengkulu yang tidak turun sawah secara serentak.
Maka pemenuhan beras dari petani lokal ini, akan dibayangi dengan tidak maksimalnya sistem pengejaran beras dari gudang-gudang, lantaran panen petani yang waktunya berbeda-beda.
Salah satu lumbung pangan di Provinsi Bengkulu yakni Kabupaten Bengkulu Utara, misalnya, sulit mencapai tanam serentak atau indek pertanaman (IP) 3 setiap tahunnya.
Padahal, kalau membaca Perda tentang Pelindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang terbit penghujung 2023, setelah daerah ini mendapatkan sanksi nihil DAK Irigasi lantaran tidak memiliki Perda LP2B, mengklaim memiliki luasan sawah seluas 3,4 ribu hektar.
BACA JUGA:Di Daerah Ini Panen Tak Serentak, Begini Kata Organisasi Tani
BACA JUGA:Masa Panen Raya Nelayan Tradisional
Diceritakan Bayu Wahyudi, petani milenial di wilayah Kecamatan Hulu Palik, menyampaikan penataan sektor pertanian khususnya padi serasa sulit, itu disebabkan beberapa persoalan.
"Mulai dari persoalan lama yakni jaringan irigasi yang rusak atau bocor. Dalam 3 tahun terakhir juga dipengaruhi oleh kualitas debit air itu sendiri yang menyusut," ungkapnya.
Kondisi itu membuat masa turun sawah yang tidak serentak. Bahkan, molor hingga berbulan. Lantaran menunggu debit air mumpuni, sehingga tidak terserap habis pada jaringan yang rerata bocor sebagai laluan.
"Kalo air kecil, otomatis nyendat nyawahnya," bebernya.
BACA JUGA:Panen Sawit Lahan DAS Picu Letusan Senjata. Majah: Perusahaan Tidak Berhak!
BACA JUGA:Penghijauan, Agricinal Masih Panen Sawit di Lahan DAS. Sempadan Senabah Rawan Konflik?
Saat ini, pemuda yang mestinya bisa menjadi figur milenial terjun ke sawah ini, menyampaikan padi yang ditanamnya tak lama lagi panen.
Harapannya, kata dia, fase yang ditunggu usia hampir 4 bulan berjibaku menjaga rumpun hingga bulir dari penyakit batang, serangan serangga hingga burung liar dapat berbuah produksi yang sesuai ekspektasi.