Hadapi Kendala Pupuk & Air, Koramil Kumpulkan Poktan dan PPL untuk Program Ketahanan Pangan
Danramil Ketahun rapat dengan stakeholder untuk menyukseskan program ketahanan pangan-Radar Utara/ Sigit Haryanto-
Pengembangan padi Gogo menjadi pilihan, karena menurut Danramil, karakter persawahan yang ada di wilayah teritorialnya saat ini, merupakan sawah tadah hujan yang produksinya hanya bergantung disaat musim hujan.
Tentu Danramil mengakui, dalam upaya menyukseskan program ketahanan pangan di sektor pertanian padi, ini ada beberapa tantangan yang harus dihadapi.
Tantangan yang dimaksud, itu ada di sektor kebutuhan suplai pupuk subsidi yang didapatkan petani dan kebutuhan air baku untuk mengaliri areal persawahan disaat musim kemarau.
BACA JUGA:Tahun 2025, Program Ketahanan Pangan Masih Jadi Prioritas Desa
BACA JUGA: Pemdes Suka Negara Bagikan 10 Ekor Sapi Program Ketahanan Pangan ke Masyarakat
"Sengaja kita kumpulkan semua stakeholder yang ada seperti PPL, Korlu, Poktan hingga Kades untuk mengetahui sejauh mana produktifitas lahan persawahan yang hari ini masih kita miliki.
Dan sejauh mana potensi areal persawahan yang kita miliki dalam rangka menyukseskan program ketahanan pangan.
Selain kita berhasil melakukan mapping terhadap luasan lahan persawahan yang masih bisa kita kelola, dalam acara rakor yang kita lakukan bersama stakeholder itu juga terungkap beberapa kendala yang saat ini dihadapi petani.
Kendala itu diantaranya soal suplai pupuk subsidi yang masih kurang, bahkan saat ini tidak didapatkan lagi oleh petani kita di Desa Pondok Bakil, termasuk cadangan air baku untuk memenuhi kebutuhan air pada lahan persawahan petani," ungkapnya.
BACA JUGA: Kolaborasi Bersama KWT, Sukseskan Program Ketahanan Pangan TA 2024
BACA JUGA: Tingkatkan Kapasitas Masyarakat Untuk Program Ketahanan Pangan
Ditegaskan Danramil, untuk mengatasi tantangan atau kendala-kendala yang dihadapi oleh petani tersebut menurutnya dibutuhkan dukungan optimal dari dinas terkait baik kabupaten, provinsi maupun pusat.
Khusus kebutuhan pupuk subsidi, Danramil berharap, pemerintah terkait dapat mengembalikan suplai pupuk subsidi yang seyogyanya didapatkan oleh petani di Desa Pondok Bakil.
"Pupuk subsidi untuk petani di Pondok Bakil saat ini sudah diputus. Kami berharap pihak terkait bisa mengembalikan jatah pupuk subsidi untuk petani padi kita di Pondok Bakil.
Karena persawahan di Desa Pondok Bakil yang masih produktif saat ini cukup luas dibanding desa lainnya, yakni berjumlah sekitar 17,5 hektar," pintanya.