Awal Ramadhan 1446 Hijriah Pemerintah, Muhammadiyah dan NU
Dr. Nopian Gustari, Kepala Kemenag Bengkulu Utara-Radar Utara/Abdurrahman Wachid-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dalam waktu dekat, umat islam di belahan dunia bakal menyambut bulan ramadhan 1446 Hijriah. Termasuk di Indonesia yang notabene penduduknya mayoritas beragama islam.
Bulan ramadhan adalah bulan yang paling dinantikan oleh umat muslim. Kiranya, dalam waktu hitungan mundur hanya menyisakan 7 minggu saja.
Pasalnya, dijumlah hadits menyerukan seluruh umat muslim untuk menjalan puasa, menahan nafsu, makan dan minum dari waktu subuh hingga datangnya waktu maghrib.
Selain itu, amal ibadah yang dijalankan pada bulan yang satu ini dijanjikan oleh Allah SWT akan dilipatgandakan.
BACA JUGA:Jangan Sampai Dilewatkan! Ini 7 Waktu Mustajab Untuk Berdoa di Bulan Ramadhan
BACA JUGA:Jajanan Takjil Ramadhan Aman Dikonsumsi
Tak hanya itu, bulan Ramadhan adalah bulan spesial, bulan turunnya wahyu Al-quran pada tanggal 17 Ramadhan.
Acapkali, persoalan penentuan awal bulan Ramadhan di Indonesia terdapat perbedaan antar organisasi islam besar.
Dalam penentuan awal ramadhan, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama menggunakan metode rukyat dan hisab.
Artinya, pada tanggal 29 syaban, disejumlah titik di belahan bumi di Indonesia tim ahli melihat ketinggian hilal yang nampak menggunakan teropong bintang.
BACA JUGA: 9 Tips Bagi Ibu Menyusui Yang Ingin Tetap Menjalankan Ibadah puasa Di Bulan Ramadhan.
BACA JUGA:Jangan Salah! Mana yang Didahulukan Antara Mandi Junub Atau Makan Sahur Saat Bulan Ramadhan
Hasil dari berbagai titik tersebut lanjut akan dipaparkan dalam sidang isbat yang dipimpin oleh menteri agama.
"Seperti biasa, pemerintah menggunakan metode rukyat dan hisab. Dan keputusannya di sidang isbat seluruh Indonesia,"ujar Kepala Kemenag Kabupaten Bengkulu Utara, Dr. Nopian Gustari, saat dibincangi RU belum lama ini.